MengapaOto Iskandardinata memberi gelar Si Jalak Harupat? Bagaimana pelayanan Oto Iskandardinata pangna di leler Pahlawan Nasional? Masukkan teks di sini (
Raden Otto Iskandardinata Sunda ᮛ᮪ᮓ᮪. ᮇᮒ᮪ᮒᮧ ᮄᮞ᮪ᮊᮔ᮪ᮓᮁᮓᮤᮔᮒ, Latin Rd. Otto Iskandardinata; 31 Maret 1897 – 20 Desember 1945 merupakan salah satu Pahlawan Nasional Indonesia. Raden Otto Iskandardinata mendapat julukan si Jalak Harupat. Raden Otto Iskandardinata BerkasOtto Iskandar di Nata Iskandardinata saat masih mudaLahir31 Maret 1897Bojongsoang, BandungMeninggal20 Desember 1945 umur 48Mauk, Tangerang, Banten, meninggalDibunuh Laskar jasadTidak pernah Pasir Pahlawan, Lembang, lainSi Jalak HarupatPendidikanHollandsch-Inlandsche School HIS, Bandung Kweekschool Onderbouw, Bandung Hogere Kweekschool, Purworejo, Jawa Negara pada kabinet yang pertama Republik Indonesia tahun Budi Utomo, Wakil Ketua Bandung, 1921-1924 Budi Utomo, Wakil Ketua Pekalongan, 1924 Anggota Gemeenteraad Pekalongan Paguyuban Pasundan, Sekretaris Pengurus Besar, 1928. Ketua 1929-1942.[1] Anggota Volksraad, 1930-1941. Pemimpin surat kabar Tjahaja 1942-1945 Anggota BPUPKI Anggota PPKI Kota asalBojongsoang, Kabupaten BandungKerabat Dicky Iskandardinata Nurkurniati Aisyah Dewi cucu PenghargaanPahlawan Nasional
RADENOTTO ISKANDARDINATA Otto Iskandar adalah Pahlawan Nasional yang berasal dari Kabupaten Bandung. Dalam kegiatan pergarakannya pada masa sebelum kemerdekaan, Otto pernah menjabat sebagai Wakil
Bandung - Wajah pahlawan Otto Iskandardinata diabadikan dalam uang kertas pecahan Rp yang dikeluarkan pertama kali oleh Bank Indonesia pada 29 Desember Kota Bandung juga ada Jalan yang dinamai Otto Iskandardinata atau biasa disingkat Otista. Nama Stadion di Kabupaten Bandung pun ternyata berasal dari julukan Otto Iskandardinata adalah pahlawan nasional yang lahir di Bojongsoang, Dayeuhkolot, Bandung, pada 31 Maret 1897. Ia pernah bersekolah di HIS Hollandsch Inlandsche School di Bandung, Sekolah Guru, sampai HKS Hoogere Kweek School Sekolah Guru Atas di Purworejo, Jawa Tengah. Setelah menamatkan pendidikannya itu, Otto Iskandardinata lalu bekerja sebagai guru HIS di Banjarnegara, Jawa Tengah selama beberapa muda, Otto Iskandardinata sering membaca harian De Express yang dipimpin oleh Douwes Dekker, pendiri Indische Partij yang bertujuan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Namun, saat itu ia membacanya secara sembunyi-sembunyi, karena ada larangan untuk membaca surat kabar 1925, Otto Iskandardinata memutuskan terjun ke organisasi Boedi Oetomo BU. Ia lalu dipilih menjadi anggota gemeenteraad atau Dewan Kota yang mewakili organisasi tersebut. Ia bertugas untuk memperbaiki kehidupan lama setelah menjabat di organisasi itu, pada 1928 Otto Iskandardinata kemudian memutuskan untuk menjadi anggota Paguyuban Pasundan. Tanpa menunggu lama, ia akhirnya terpilih menjadi ketua. Di bawah pimpinannya itu, Paguyuban Pasundan menjadi makin berkembang, karena akhirnya organisasi ini berhasil mendirikan sekolah sampai 1930, Otto Iskandardinata terpilih menjadi anggota Volksraad Dewan Rakyat mewakili Paguyuban Pasundan. Kala itu, ia tak segan memperlihatkan keberaniannya dalam mengancam pemerintah. Oleh karena keberaniannya itu lah ia dijuluki "Si Jalak Harupat", yang artinya burung Jalak yang sebuah pidatonya, Otto Iskandardinata pernah berkata, "Tetapi saya percaya, bahwa Indonesia yang sekarang dijajah pasti akan merdeka. Bangsa Belada terkenal sebagai bangsa yang berkepala dingin, hendaknya tuan-tuang bangsa Belanda memilih di antara dua kemungkinan, menarik diri dengan sukarela tetapi terhormat, atau tuan-tuan kami usir dengan kekerasan".Pidatonya tersebut yang kemudian membuat dirinya diturunkan dari mimbar oleh Ketua Volksraad. Bukan hanya sekali dua kali saja memang ia berbicara keras ketika berpidato. Namun, hal itu rupanya jadi boomerang tersendiri untuknya. Sampai pada akhirnya menyebabkan dirinya ditarik dari kongres PPKI digelar di Surabaya pada 1932, Otto Iskandardinata lalu terpilih menjadi Sekretaris di bawah ketua demi perjalanan politiknya terus ia jalani. Hingga akhirnya pada masa kemerdekaan RI pertama yang berbentuk kabinet Presidentil, Otto Iskandardinata lalu diangkat menjadi Menteri Negara. Ia juga turut menjadi pemimpin Badan Pembantu saja Otto Iskandardinata bukan lelaki biasa. Dengan kekuatan yang dimiliki ya, ia bahkan turut aktif membentuk Badan Keamanan Rakyat BKR yang selanjutnya berkembang menjadi Tentara Keamanan Rakyat TKR. Sampai akhirnya berubah menjadi ABRI dan TNI yang kita kenal sekarang punya usut, kiprahnya di dunia politik menimbulkan rasa tidak tenang bagi beberapa pihak. Diketahui jika ada sekelompok orang yang tidak menyukainya justru menyusun rencana untuk melenyapkannya. Hal itu terjadi pada Oktober bertamu dan mengajak Otto Iskandardinata untuk menghadiri sebuah rapat. Sayangnya, sejak saat itu ia tidak pernah terlihat lagi batang hidungnya. Tidak ada yang tahu ke mana dirinya pergi. Hingga akhirnya tersiar kabar jika Otto Iskandardinata dibawa ke Pantai Mauk, Banten. Di sana ia dibunuh oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, tepatnya pada tanggal 20 Desember 1945. Simak Video "Dinkes Tasik Telusuri Pasien Diduga Meninggal Gegara Ditolak Puskesmas" [GambasVideo 20detik] tya/tey
Sahabat KahfMaCorp.Berikut merupakan tayangan pidato Otto Iskandardinata pada salah satu Film Propaganda buatan Jepang kala itu.Otto Iskandardinata merupaka
Jawaban1. salah satu Pahlawan Nasional Indonesia. Ia mendapat nama julukan si Jalak Harupat2. Keberanian menentang penjajah membuat dirinya dijuluki "Si Jalak Harupat"3. salah satu jasa nya adalah membantu presiden selama Majelis Permusyawaratan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat belum terbentukPenjelasanSEMOGA MEMBANTU Soalnya aja bahasa Sunda, jwb pke bhs Sunda jg dong. Sm itu jg udh di fotoin teksnya, cari jawabannya ya disitu.... T o T Soalnya aja bahasa Sunda, jwb pke bhs Sunda jg dong. Sm itu jg udh di fotoin teksnya, cari jawabannya ya disitu.... T o T
lintangantara(BANDUNG BARAT) --Tepat di Hari Pahlawan Nasional (10/11), Makam Pasir Pahlawan Nasional Otto Iskandar Dinata sepi pengunjung. Begitupun Pemerintahan Daerah, Pemerintahan Kabupaten Bandung, Pemerintahan Kabupaten Bandung Barat, maupun Pemerintahan Provinsi Jawa Barat tidak hadir mengunjungi Makam Pasir Pahlawan Nasional
Meskipun populer dan nyaring didengar, tapi jarang dikenal. Demikianlah gambaran dari sosok pahlawan nasional, Otto Iskandardinata. Wajahnya tercetak pada lembar mata uang Rupiah pecahan 20 ribu, emisi tahun 2004 hingga 2021. Sedangkan namanya dipakai sebagai salah satu ruas jalan paling ramai dan terkenal di Jakarta dan Bandung, yaitu jalan Otista Otto Iskandardinata. Tapi siapa yang kenal perjuangannya untuk bangsa Indonesia? Jejak Otto tertinggal dalam sejarah perjalanan kemerdekaan, berdirinya PSSI Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia, hingga berdirinya TNI Tentara Nasional Indonesia. Ayam Jantan dari Bumi Pasundan Raden Otto Iskandardinata lahir pada 31 Maret 1897 di Bojongsoang, Kabupaten Bandung. Ayahnya, Haji Rachmat Adam adalah keturunan bangsawan Sunda bernama Nataatatmadja. Privilege dari keluarga bangsawan menjadikannya menempuh pendidikan terbaik. Setelah tamat pendidikan dasar di Hollandsch-Inlandsche School HIS Bandung, Otto melanjutkan ke Kweekschool Onderbouw Sekolah Guru Bagian Pertama Bandung. Setelah itu, dirinya pindah ke Pekalongan untuk menempuh pendidikan di Hogere Kweekschool Sekolah Guru Atas di Purworejo, Jawa Tengah dan sempat mengajar di HIS Banjarnegara. Perjuangan lewat pendidikan dilakukan Otto karena dia beranggapan bahwa bangsa Indonesia akan merdeka dari penjajahan jika mereka berhasil diubah menjadi bangsa yang berilmu, demikian pendapat Edi Kandhani dalam Sejarah 20 Desember Wafatnya Si Jalak Harupat’ Otto Iskandar Dinata. Usai menempuh pendidikan, Otto kembali ke Bandung pada Juli 1920. Di sana dia menjadi guru di HIS dan Perguruan Rakyat. Di Bandung, Otto menjabat sebagai Wakil Ketua Budi Utomo BU cabang Bandung pada periode 1921-1924. Pergerakannya dengan Budi Utomo membuatnya kembali ke Pekalongan dan menjadi Wakil Ketua BU Cabang Pekalongan di tahun 1924 sekaligus menjadi anggota dewan rakyat, Gemeenteraad semacam DPRD. Semenjak kecil, Otto memiliki nyali yang tinggi dan tidak suka berbasa-basi. Sejak menjadi siswa, Otto juga sering menunjukkan kritik terang-terangan terhadap diskriminasi antara anak pribumi dan anak Belanda dalam pendidikan. Hal inilah yang menjadikan dirinya dijuluki sebagai Si Jalak Harupat’, demikian ungkap Nina H. Lubis dalam Si Jalak Harupat, Biografi Otto Iskandardinata 2003. Di Pekalongan nampaknya julukan Si Jalak Harupat’ semakin melekat. Jalak Harupat adalah sebutan untuk jenis ayam jantan dalam bahasa Sunda yang dimitoskan sebagai ayam yang kuat, pemberani, nyaring saat berkokok, selalu menang saat diadu. Selama di Gemeenteraad, Otto yang bernyali tinggi dan tidak suka basa-basi kerap mengkritik pengusaha perkebunan Belanda yang sering bertindak kasar terhadap para pribumi. Tidak hanya rajin bersuara, Otto juga mendirikan Sekolah Kartini untuk mendidik para remaja puteri di Pekalongan. Sikap ini membuat Otto berselisih dengan Residen Pekalongan dan dianggap membahayakan oleh pemerintah kolonial akibat banyaknya masyarakat Pekalongan yang simpatik. Itulah alasan mengapa Otto kemudian dipindahkan ke Batavia. Anggota BPUPKI dan Pengusul Nama Soekarno Sebagai Presiden RI Selama mengajar di Muhammadiyah, Otto ditarik menjadi anggota Volksraad semacam DPR pada 1935. Di masa penjajahan Jepang, Otto menjadi pemimpin surat kabar Tjahaja yang didirikan sebagai reaksi atas pembredelan surat kabar Sipatahunan 1942. Menjelang Proklamasi Kemerdekaan, Otto menjabat dalam Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia PPKI. Dalam kapasitasnya sebagai anggota panitia itu, dia turut serta menyusun Undang-Undang Dasar 1945. Selama menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan BPUPK, Otto merupakan sosok pertama yang mengusulkan Soekarno sebagai presiden dan kemudian diterimas secara aklamasi oleh anggota BPUPK lainnya yang mayoritas muslim dan santri, demikian tulis Abdul Munir Mulkhan dalam Marhaenis Muhammadiyah 2010. Syahid Dibunuh, Akhir Hidup Si Jalak Harupat Setelah Indonesia merdeka, Otto menjabat sebagai Menteri Negara dalam Kabinet Presidensil pertama yang bertugas mempersiapkan terbentuknya BKR dari laskar-laskar rakyat yang tersebar di seluruh Indonesia. Badan Keamanan Rakyat BKR merupakan cikal bakal Tentara Nasional Indonesia TNI. Secara garis besar, saat itu laskar-laskar mayoritas terbelah menjadi dua poros, yakni para pasukan bekas didikan Jepang, Heiho Pembela Tanah Air dan pasukan desersi dari militer Belanda KNIL. Ketegasannya dalam gagasan penyatuan dua kubu berbeda ini di dalam BKR ditengarai menjadi api pemantik dibunuhnya Otto Iskandardinata. Akibat fitnah yang diterimanya sebagai anggota mata-mata Belanda, sekumpulan prajurit berpakaian hitam-hitam Laskar Hitam menculiknya pada hari Rabu jam 5 sore tanggal 19 Desember 1945. Pasukan yang datang menggunakan truk dari Tangerang itu membawa Otto ke pantai Desa Ketapang, sekira 2 Km dari dari Mauk. Bersama tawanan lain bernama Hasbi, Otto disiksa dengan tangan terikat lalu dibunuh dan mayat mereka dibuang ke laut. Mayatnya pun tak pernah ditemukan, demikian ungkap harian Pikiran Rakjat tertanggal 20 Desember 1952. Pembunuhan Otto sulit dicegah, apalagi saat itu Indonesia dalam keadaan genting. Di waktu yang sama, sore hari 19 Desember 1945, terjadi pertempuran Karawang-Bekasi dan peperangan di beberapa daerah lainnya. Kematian, penculikan dan pembunuhan para tokoh pemimpin pemerintahan di Jawa Barat juga sering terjadi di masa itu 1945, demikian catat kantor berita Antara tanggal 22 Desember 1952. Pemerintah Indonesia, akhirnya menetapkan tanggal 20 Desember 1945 sebagai tanggal kematian Si Jalak Harupat. Meski jenazahnya tidak pernah ditemukan, pemakaman kembali secara simbolik dilakukan di Taman Bahagia, Lembang pada 21 Desember 1952. Pasir dan air laut pantai Mauk dimasukkan dalam peti sebagai simbol jenazah Otto Iskandardinata. Pemakaman sendiri disaksikan oleh sahabatnya, Djuanda yang kala itu menjabat sebagai Menteri Perhubungan. Otto Iskandardinata diangkat sebagai Pahlawan Nasional berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 088/TK/Tahun 1973, tanggal 6 November 1973. Selain sebuah “Monumen Pasir Pahlawan” di Lembang didirikan untuk mengenang dirinya, kegagahan namanya menjelma menjadi nama sebuah stadion olahraga di desa Kopo dan Cibodas, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung, yaitu Stadion Si Jalak Harupat.
Naonjasa oto iskandardinata pangna dileler pahlawan nasional - on study-assistant.com. Fisika; Geografi; IPS; Kimia; Matematika; Penjaskes; PPKn; SBMPTN; Sejarah; Seni; Sosiologi; TI; Ujian Nasional; Wirausaha; Utama; B. Daerah; Naon jasa oto iskandardinata pangna dileler pahlaw B. Daerah, 19.10.2020 13:13, fadila4272
Home Humaniora Kamis, 11 Agustus 2022 - 1609 WIBloading... Otto Iskandar Dinata merupakan salah satu pahlawan nasional Indonesia. Foto DOK SINDOnews A A A JAKARTA - Otto Iskandar Dinata merupakan salah satu pahlawan nasional Indonesia. Untuk mengenangnya, wajah Otto Iskandar Dinata pun pernah terpampang pada lembar mata uang rupiah pecahan Rp20 ribu sejak tahun 2004 hingga 2021. Selain itu, Otto Iskandar Dinata juga memiliki julukan nama " Si Jalak Harupat " yang menjadi nama stadion terkemuka di indonesia dan memiliki peran penting dalam pembentukan Tentara Nasional Indonesia TNI.Baca juga Enam Tokoh Ini Dianugerahi Gelar Pahlawan NasionalDiketahui dari berbagai sumber, Otto Iskandar Dinata lahir di Bojongsoang, Bandung pada 31 Maret 1897. Dia lahir dari keluarga bangsawan hingga membuatnya mendapat pendidikan pendidikan dasar dia langsung melanjutkan sekolah ke Hollandsch-Inlandsche School HIS Bandung, Kemudian di Kweekschool Onderbouw Sekolah Guru Bagian Pertama Bandung yang kemudian dipindahkan ke Hogere Kweekschool Sekolah Guru Atas di Purworejo, Jawa Juli 1920, Otto kembali ke Bandung usai menyelesaikan pendidikannya. Di sana dia menjadi guru di Hollandsch Inlandsche School HIS dan Perguruan Rakyat, di sisi lain dia juga menjadi Wakil Ketua Budi Utomo BU cabang Bandung pada periode 'Si Jalak Harupat' didapatnya ketika dia dipindahkan ke Pekalongan untuk menjadi Wakil Ketua BU Cabang Pekalongan di tahun 1924 sekaligus menjadi anggota dewan rakyat, Gemeenteraad semacam DPRD.Kritik terang-terangan yang sering diungkapkan dalam upaya menyetarakan anak pribumi dan Belanda dalam hal pendidikan membuatnya memiliki julukan nama ayam jantan dari pasundan tersebut. Karena itulah dia ditarik ke Batavia demi menyalurkan pemikiran kritisnya. Baca juga Profil Singkat Perjuangan Enam Pahlawan Nasional BaruOtto Iskandar Dinata juga menjadi bagian dari Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia PPKI dan turut merancang Undang-Undang Dasar 1945. otto iskandardinata pahlawan mata uang stadion si jalak harupat Baca Berita Terkait Lainnya Berita Terkini More 40 menit yang lalu 55 menit yang lalu 3 jam yang lalu 4 jam yang lalu 5 jam yang lalu 5 jam yang lalu
RAHEMPIMPINAN REDAKSI-Artikel, Nasional-315 views Yogyakarta,harianmerdekapost.com-Raden Otto Iskandar Dinata adalah salah satu Pahlawan Nasional Indonesia dari tanah Sunda. Beliau mendapatkan gelar Pahlawan pada tanggal 6 November 1973 setelah dikeluarkannya Keppres No.088/TK/1973 oleh Pemerintahan Republik
Otto Iskandardinata. - Otto Iskandardinata adalah Pahlawan Nasional dari Bandung yang mempunyai jasa besar bagi Kemerdekaan Indonesia. Tokoh yang wajahnya terdapat pada mata uang ini pernah menjadi menteri yang mengurusi masalah keamanan negara di era pemerintahan Soekarno-Hatta. Pada 6 November 1973, pemerintah mengangkat Otto sebagai Pahlawan Nasional Indonesia. Selain itu, Otto juga sempat aktif di beberapa organisasi, seperti Boedi Oetomo dan Paguyuban Pasundan. Di organisasi tersebut, Otto memiliki peran penting dan begitu dihormati. Hal ini yang kemudian membuatnya dijuluki sebagai “Si Jalak Harupat”. Tepat hari ini, 20 Desember pada 1945 silam, Otto Iskandardinata diculik dan tidak ditemukan. Hari itu juga Otto ditetapkan telah meninggal dunia. Sampai hari ini meninggalnya Otto Iskandardinata masih menjadi misteri. Berikut perjalanan hidup Otto Iskandardinata yang lansir dari dan sumber lainnya 2 dari 3 halaman Mengenal Otto Iskandardinata Otto Iskandardinata adalah seorang keturunan bangsawan yang diturunkan oleh ayahnya. Otto merupakan anak ke-3 dari 9 bersaudara yang gemar bermain bola dan menari Sunda. Selain pandai menari, ia juga terampil saat memainkan gamelan. Otto menempuh pendidikan di Hollandsch-Inlandsche School HIS Bandung, lalu melanjutkan pendidikan di Kweek-school Onder-bouw Sekolah Guru Bagian Pertama, yang merupakan sekolah berasrama di Bandung. Sejak remaja, sifat dan kepintaran Otto sudah menonjol dibanding anak seusianya. Ia juga memiliki rasa ingin tahu yang tinggi sehingga ia banyak membaca, salah satunya koran De Expres yang isinya kebanyakan tentang kecaman-kecaman terhadap Belanda. Dari sinilah, muncul sikap berontak Otto untuk memperjuangkan hak bangsanya sendiri. Otto pernah ernah masuk dalam daftar hitam dan membuat khawatir pemerintah Hindia Belanda, salah satunya dikarenakan nyali Otto dalam membongkar kasus bendungan kemuning yang bisa menyelamatkan Rakyat Indonesia dari penipuan yang di lakukan pengusaha Belanda. Tak bisa di pungkiri,Oto lah orang yang pertama mempopulerkan kata Indonesia Merdeka dan kemudian disingkat menjadi Merdeka karena kegigihan Oto dalam memperjuangkan Hak rakyatnya. 3 dari 3 halaman Bergabung dengan Boedi Oetomo Setelah lulus dari HIS, Otto bekerja sebagai guru HIS di Banjarnegara, Jawa Tengah beberapa tahun. Kemudian pada 1925, Otto memutuskan terjun ke organisasi Boedi Oetomo. Di organisasi ini, ia dipilih menjadi anggota gemeenteraad atau Dewan Kota yang mewakili organisasi tersebut. Selain bergabung di Boedi Oetomo, Otto juga memutuskan untuk menjadi anggota Paguyuban Pasundan. Bahkan, di organisasi ini, ia terpilih menjadi anggota. Di tangan Otto, Paguyuban Pasundan semakin berkembang dan maju. Tak berlangsung lama, tepatnya pada 1930, Otto terpilih menjadi Volksraad Dewan Rakyat mewakili Paguyuban Pasundan. Saat itu, ia menunjukkan keberaniannya dalam melawan kebijakan pemerintah. Hal ini yang kemudian membuatnya dijuluki “Si Jalak Harupat”, yang artinya burung Jalak yang berai. Selain itu, tokoh yang wajahnya terdapat pada uang ini pernah menjadi Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia BPUPKI dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia PPKI. Dalam sidang tersebut, Otto menunjuk Soekarno dan Mohammad Hatta sebagai pasangan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia. Meninggalnya Otto Iskandardinata Otto Iskandardinata meninggal pada 20 Desember 1945. Dikutip dari setelah menjabat sebagai Menteri Negara yang mengurusi badan keamanan rakyat pada Kabinet Pertama Presiden Soekarno, Otto Iskandardinata diculik pada 20 Desember 1945. Menurut catatan sejarah, Otto dihabisi di Pantai Mauk, Banten oleh Laskar Hitam yang tidak puas dengan kebijakan penyatuan mantan anggota PETA bentukan Jepang dengan bekas prajurit KNIL bentukan Belanda. Sampai hari ini, masih simpang siur mengenai misteri meninggalnya Otto Iskandardinata. Meski jenazah tidak pernah ditemukan, tetapi pemakaman dilakukan secara simbolik dengan menguburkan segenggam tanah dari Cimauk di Taman Bahagia, Lembang pada 21 Desember 1952. [jen]
Senin 13 September 2021. HOME; IN-DEPTH; ACEH
Informasi Awal - Raden Otto Iskandardinata merupakan merupakan salah satu Pahlawan Nasional Indonesia yang lahir di Bojongsoang, Bandung, Jawa Barat, pada 31 Maret 1897. Karena jiwa pemberani yang dimiliki Oto Iskandar Di Nata, ia mendapat julukan si Jalak Harupat, yaitu ayam jantan yang dimitoskan sebagai ayam yang kuat, pemberani, dan selalu menang saat diadu. Otto merupakan anak ketiga dari sembilan bersaudara, dimana Ayah Otto bernama Nataatmadja, merupakan keturunan bangsawan Sunda. 1 2 Otto menempuh pendidikan dasar di Hollandsch-Inlandsche School HIS Bandung. Kemudian ia melanjutkan studinya di Kweekschool Onderbouw Sekolah Guru Bagian Pertama Bandung, serta di Hogere Kweekschool Sekolah Guru Atas di Purworejo, Jawa Tengah. Otto juga sempat berkuliah di USA yaitu kampus Harvard dengan mangambil jurusan ilmu manajemen kemerdekaan. Raden Otto Iskandardinata meninggal dunia di Mauk, Tangerang, Banten, pada 20 Desember 1945, ketika menginjak usia 48 tahun, setelah mengalami tragedi penculikan. 1 Otto Iskandardinata Baca Machmud Singgirei RumagesanKarier Setelah lulus dari Harvard, Otto bekerja sebagai guru HIS di Banjarnegara, Jawa Tengah, kemudian pindah ke Bandung dan mengajar di HIS bersubsidi serta perkumpulan Perguruan Rakyat pada Juli 1920. Sebagai seorang guru, Otto menyalurkan perhatiannya dalam bidang pergerakan nasional. Hal itu ditunjukkan Otto dengan cara memprakarsai berdirinya Sekolah Kartini dan mendirikan Paguyuban Pasundan dan Bank Pasundan pada tahun 1928. Dua tahun setelahnya,yakni pada 1930, Otto dipilih sebagai anggota Volksraad Dewan Rakyat yang mewakili Paguyuban Pasundan. Ketika masa keanggotaannya di Volksraad, ia dengan berani mengecam pemerintah kolonial Belanda, sehingga dari peristiwa itu, ia dikenal dengan julukan Si Jalak Harupat. 1 2 Baca STOVIA School tot Opleiding van Inlandsche ArtsenPaguyuban Pasundan Paguyuban Pasundan merupakan sebuah organisasi budaya Sunda yang terbentuk pada 20 Juli 1913 dan hingga saat ini masih berdiri, sehingga kelompok ini disebut sebagai organisasi tertua. Paguyuban Pasundan bergerak dalam bidang pendidikan, sosial-budaya, politik, ekonomi, dan pemberdayaan perempuan. Organisasi ini didirikan bertujuan untuk melestarikan budaya Sunda dengan tidak hanya melibatkan orang Sunda saja, tetapi juga semua yang mempunyai kepedulian akan budaya Sunda. Dalam Paguyuban Pasundan ini, Otto menjabat sebagai Sekretaris Pengurus Besar pada tahun 1928 kemudian pada tahun 1929 sampai 1942, ia dipilih sebagai ketua. 2 Pahlawan Nasional, Otto Iskandardinata Baca Jong Java Tri Koro DharmoBudi Utomo Setelah menjabat sebagi guru di HIS Banjarnegara, Otto dipindahtugaskan ke Bandung pada bulan Juli 1920, dimana menjadi awal dirinya untuk aktif dalam dunia politik. Tiga tahun setelahnya, Otto kembali dipindahtugaskan ke Pekalongan, tempat di mana ia mulai lebih banyak dikenal oleh masyarakat. Pada tahun 1925, ketika Otto bertugas di Pekalongan, ia masuk dalam organisasi Budi Utomo, hingga tak lama kemudian, ia pun dipercaya untuk menjadi anggota Gemeenteraad Dewan Kota Pekalongan mewakili Budi Utomo. Ia juga menjabat sebagai Wakil Ketua Budi Utomo cabang Pekalongan dan merangkap sebagai Komisaris Hoofdbestuur Budi Utomo. Ketika aktif di Budi Utomo, aktivitas Otto terus diawasi oleh pemerintah termasuk saat rapat, hingga membuat dirinya turut mengajak sang reserse, mata-mata, untuk ikut bergabung dalam rapat tersebut. 2 Baca 17 AGUSTUS - Budi UtomoKiprah Diberi mandat sebagai anggota Dewan Kota, Otto berusaha untuk melaksanakan kewajibannya dengan memperbaiki kehidupan rakyat. Otto berani menguak praktik-praktik buruk yang dilakukan oleh pemerintah Belanda terhadap rakyat Indonesia. Meskipun kecaman yang ia lontarkan berujung dengan tidak diterima oleh Residen Pekalongan yang seorang Belanda, namun dukungan seluruh anggota Dewan Kota tetap tertuju pada Oto. Semua peristiwa ini kemudian berakhir, lantaran Otto dipindahkantugaskan ke residen lain. 2 Pada masa penjajahan Jepang, Otto menjadi Pemimpin surat kabar Tjahaja untuk periode 1942-1945. Disusul dengan keikutsertaannya menjadi anggota BPUPKI dan PPKI yang dibentuk oleh pemerintah pendudukan Jepang sebagai lembaga-lembaga yang membantu mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Pasca kemerdekaan, Otto menjabat sebagai Menteri Negara di kabinet pertama Republik Indonesia tahun 1945. Ia bertugas mempersiapkan terbentuknya BKR dari laskar-laskar rakyat yang tersebar di seluruh Indonesia. 1 Pahlawan Nasional, Otto Iskandardinata Baca Tentara Keamanan Rakyat TKRPenculikan Semasa periode tugasnya, langkah yang diambil Otto menimbulkan ketidakpuasan pada salah satu pihak. Hal itu menjadikan Otto sebagai korban penculikan sekelompok orang yang bernama Laskar Hitam. Otto kemudian menghilang dan diperkirakan telah terbunuh di daerah Banten. Pahlawan Nasional Berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 088/TK/Tahun 1973, tanggal 6 November 1973, Otto Iskandardinata diangkat sebagai Pahlawan Nasional. Sebagai wujud pengabadian perjuangan Otto Iskandardinata, didirikanlah Monumen Pasir Pahlawan yang berada di Lembang, Bandung, Jawa Barat. Nama Otto Iskandardinata juga diabadikan sebagai nama jalan di beberapa kota di Indonesia. 1 Baca Gedung Indonesia Menggugat GIM Bandung
HasilPencarian Jalan: Otto Iskandardinata Alamat / Nama Jalan Kode Pos; Jln. A.Potto - Wil.Kec. Lalabata lainnya Kec.
PenjelasanOtto Iskandar Dinata 1897-1945 merupakan pahlawan nasional Indonesia yang mendapat julukan "Si Jalak Harupat." Beliau lahir tanggal 31 Maret 1897 di Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Ayah beliau bernama Nataatmadja. Tetapi setelah ayahnya naik haji, ayahnya berganti nama menjadi Raden Haji Adam Rahmat. Ayahnya adalah keturunan dari bangsa Sunda. Nama ibunya ialah Siti Hidayah. Beliau anak ketiga dari 9 Iskandar Dinata menempuh pendidikan dasar di Hollandsch Inlandsche School HIS Bandung, di Kweekschool Onderbouw Sekolah Guru Bagian Pertama Bandung, serta di Hogere Kweekschool Sekolah Guru Atas di Purworejo, Jawa Tengah. Otto kemudian menjadi guru HIS di Banjarnegara, Jawa Tengah. Tahun 1921, ia dipindahkan ke Bandung dan tiga tahun kemudian dipindah ke Pekalongan, Jawa Tengah. Di Pekalongan pada tahun 1925 Otto masuk "Budi Utomo". Disana dia beraktivitas dan menjadi anggota Gemeenteraad Dewan Kota Pekalongan mewakili Budi di Budi Utomo, Rapat-rapat yang digelar di rumah Otto dicurigai oleh polisi reserse. Tetapi kemudian Otto Iskandardinata mengundang polisi reserse untuk mengikuti pembicaraan di dalam rapat itu, yaitu tentang kemasyarakatan dan menjadi guru Muhammadiyah saat pindah ke Jakarta. la beraktivitas di Paguyuban Pasundan. Tahun 1930, ia terpilih menjadi anggota Volksraad Dewan Rakyat, semacam DPR mewakili Paguyuban Pasundan. Disana Otto Iskandar Dinata dijuluki "Si Jalak Harupat", yang artinya "Burung Jalak yang berani".Otto berpidato bahwa "Indonesia yang sekarang dijajah pasti akan merdeka. Bangsa Belanda terkenal sebagai bangsa yang berkepala dingin, hendaknya tuan-tuan bangsa Belanda memilih di antara dua kemungkinan menarik diri dengan sukarela tetapi terhormat, atau tuan-tuan kami usir dengan kekerasan."Saat Jepang masuk, dia memimpin warta harian "Tjahaja" dari tahun 1942 hingga tahun 1945 serta menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia BPUPKI dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia PPKI. BPUPKI dan PPKI merupakan bentukan dari menyerah kepada Sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945. Otto Iskandar Dinata mengusulkan agar Ir. Sukarno diangkat menjadi Presiden dan Drs. Mohammad Hatta diangkat menjadi Wakil Presiden. Usul Otto disetujui peserta sidang lainnya. Otto Iskandar Dinata menjadi pemimpin panitia kecil. Hasil sidang PPKI yaitu sebuah Komite Nasional untuk membantu presiden selama Majelis Permusyawaratan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat belum terbentuk. Sebelum rapat PPKI ditutup, presiden meminta 9 orang anggota sebagai Panitia Kecil untuk membahas hal-hal pembagian wilayah negara, kepolisian, tentara kebangsaan, dan Otto diangkat menjadi Menteri Negara pada kabinet pertama Republik Indonesia tahun 1945. Tugasnya ialah mempersiapkan BKR dari laskar-laskar rakyat yang tersebar di seluruh yang diambil Otto saat melaksanakan tugas menyebakan rasa tidak puas dari salah satu laskar. Laskar Hitam menculiknya hingga kemudian hilang dan diperkirakan terbunuh di daerah Banten pada 20 Desember terlalu panjang kalau diartikan ke Bhs Sunda semua.
RadenOtto Iskandardinata yaiku Pahlawan Nasional Indonésia. Dhèwèké pikantuk jejulukan Si Jalak Harupat. Raden Otto Iskandardinata (lair ing Bandhung, Jawa Kulon, 31 Maret 1897 – kapundhut ing Mauk, Tangerang, Banten, 20 Dhésèmber 1945 nalika yuswa 48 taun) yaiku Pahlawan Nasional Indonésia.
JawabanOtto Iskandardinata lahir pada 31 Maret 1897 di Bojongsoang, Bandung. Ayah Otto adalah keturunan bangsawan Sunda bernama Nataatmadja. Sejak kecil Otto telah menunjukkan karakteristik sebagai anak yang nakal tetapi jujur dan berterus terang. Berani menyatakan secara spontan mana yang benar dan mana yang salah. Sepakbola menjadi hobinya bahkan sampai ia dewasa. Ia juga pernah menjadi Ketua Umum Persatuan Sepakbola Indonesia Bandung Persib.Penjelasanmakasih poin nya wkw
AboutMakam Pahlawan Nasional Otto Iskandardinata. Makam Pahlawan Nasional Otto Iskandardinata is located at Jl. Raya Lembang - Bandung No.79, Gudangkahuripan, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat 40391, Indonesia with latitude -6.8280613 and longitude 107.6070584.Makam Pahlawan Nasional Otto Iskandardinata works in the cemetery industry
RadenOtto Iskandardinata, Pahlawan Nasional yang Meninggal di Mauk Raden Otto Iskandardinata lahir di Bojongsoang, Bandung pada 31 Maret 1897 dan meninggal di Mauk, Kabupaten Tangerang pada 20 Desember 1945 umur 48 tahun adalah salah satu Pahlawan Nasional Indonesia. Ayah Otto adalah keturunan bangsawan Sunda bernama Nataatmadja.
. ke31en28zr.pages.dev/52ke31en28zr.pages.dev/628ke31en28zr.pages.dev/944ke31en28zr.pages.dev/364ke31en28zr.pages.dev/59ke31en28zr.pages.dev/783ke31en28zr.pages.dev/475ke31en28zr.pages.dev/967
naon jasa otto iskandardinata pangna dileler pahlawan nasional