100 Contoh Kata Ejaan & Tanda Baca Bahasa Indonesia Yang Benar. Peranan bahasa sangat penting untuk menunjukkan negara Indonesia yaitu melalui bahasa Indonesia. Berdasarkan itu, perjalanan ejaan di Indonesia tidak singkat, sampai akhirnya terdapat ejaan yang berlaku hingga sekarang. 10 Januari 2022 Bella Carla. Bagikan.
Jakarta - Kalimat efektif adalah kalimat yang secara penyusunan mudah dipahami dan tersampaikan maknanya secara tepat oleh pembaca atau pendengar. Dapat dikatakan efektif, jika gagasan yang disampaikan diterima oleh pendengar/pembaca dengan mudah, jelas, dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, kalimat adalah satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final dan secara aktual ataupun potensial terdiri atas efektif dalam KBBI diartikan sebagai ada efek akibat, pengaruh, kesan. Jadi dapat diartikan, kalimat efektif adalah satuan bahasa yang lengkap dan sesuai kaidah yang dapat mengakibatkan pembaca atau pendengar mudah buku buku 'Membina, Memelihara, dan Menggunakan Bahasa Indonesia Secara Benar' Karya Edi Suyanto, kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat dan dapat dipahami oleh pendengar atau pembaca secara tepat efektif dan tidak efektif biasanya bisa dibedakan dari kaidah-kaidah dalam penyusunan kalimat. Jika itu kalimat efektif maka harus memenuhi1 unsur-unsur penting yang harus dimiliki setiap kalimat,2 aturan-aturan tentang Ejaan Yang Disempurnakan, dan3 cara memilih kata dalam kalimat diksi.Ciri-Ciri Kalimat EfektifMasih dalam buku karya Edi Suyanto, ciri-ciri kalimat efektif yang mudah dipahami pendengar atau pembaca, antara lain mencakup1. Kesatuan dan KesepadananKalimat efektif harus memiliki keseimbangan antara pikiran atau gagasan dengan struktur bahasa yang dipergunakan. Kesepadanan kalimat ini dapat dilihat dari struktur bahasa dalam mendukung gagasan atau konsep yang merupakan kepaduan umumnya dalam sebuah kalimat terdapat satu ide atau gagasan yang hendak disampaikan. Kesatuan dalam suatu kalimat bisa dibentuk jika ada keselarasan antar subjek-predikat, predikat-objek, dan predikat KesejajaranKalimat efektif juga harus mengandung kesejajaran antara gagasan yang diungkapkan dan bentuk bahasa sebagai sarana pengungkapnya. Kesejajaran dalam kalimat adalah penggunaan bentuk-bentuk kata atau kalimat atau konstruksi bahasa yang sama dan dipakai untuk memberi kejelasan kalimat secara PenekananSetiap kalimat memiliki sebuah gagasan pokok yang ingin ditekankan atau ditonjolkan penulis untuk pembaca atau pendengar. Seorang pembicara akan memberi penekanan pada bagian kalimat dengan memperlambat ucapan, meningkatkan suara, dan dalam kalimat adalah upaya pemberian aksentuasi, pemusatan perhatian pada salah satu unsur atau bagian kalimat, agar unsur atau bagian kalimat yang diberi penegasan/penekanan itu lebih mendapat perhatian dari pendengar atau penulisan ada berbagai cara untuk memberi penekanan pada kalimat, antara lain dengan cara pemindahan letak frase dan mengulangi kata-kata yang Hemat KataHemat dalam kalimat efektif maksudnya adalah kehematan dalam pemakaian kata, frase atau bentuk lainnya yang dianggap tidak perlu. Sebuah kata dikatakan hemat bukan karena jumlah katanya sedikit, melainkan menyangkut tentang gramatikal dan makna utamanya adalah seberapa banyaknya kata yang bermanfaat dan penting bagi pembaca atau pendengar. Untuk membuat kalimat efektif yang hemat setidaknya hindari pengulangan subjek kalimat, hiponim, bentuk kata bersinonim, makna jamak yang ganda, pemakaian kata depan 'dari' dan 'daripada'.5. Variasi Struktur KalimatSeseorang akan dapat menulis dengan baik apabila ia juga seorang pembaca yang baik. Akan tetapi, pembaca yang baik tidak berarti ia juga penulis yang baik. Seorang penulis harus menyadari bahwa tulisan yang dibuatnya akan dibaca orang bacaan atau tulisan yang baik merupakan suatu komposisi yang dapat memikat pembacanya untuk terus membaca sampai selesai. Salah satu caranya adalah menggunakan variasi kalimat yang didapatkan dengan membaca dan memperkaya kalimat efektif. Klik selanjutnya>>> Simak Video "Momen Jackson Wang Minta Belajar Bahasa Indonesia di Panggung HITC 2022" [GambasVideo 20detik]
Penulisankalimat efektif bahasa Indonesia mengacu pada Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) atau Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Contoh : Ibuku memperjuangkan karirnya dengan baik. Jika mengacu pada PUEBI, kalimat tersebut termasuk kalimat tidak efektif karena kata 'karir' tidak sesuai dengan ejaan yang benar.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI kata “definisi” merupakan kata yang mengungkapkan atau memberikan suatu keterangan, makna dan ciri dari sebuah objek. Objek tersebut bisa seperti benda, orang, aktivitas maupun sebuah proses. Jadi, kalimat definisi merupakan kumpulan beberapa kata yang mengungkapkan suatu makna atau keterangan, dan ciri dari sebuah objek. Berikut beberapa contoh kalimat definisi. Contoh Kalimat Definisi Penguin adalah jenis burung yang tidak dapat terbang namun pandai berenang. Burung-burung pemangsa umumnya memiliki cakar yang kuat dan paruh yang tajam. Tempurung kura-kura berguna untuk melindungi dirinya dari segala ancaman. Buaya memiliki rahang yang sangat kuat sehingga menjadi pemangsa nomor satu di sungai. Bunga Angrek tumbuh dengan cara menggantug atau menumpang dengan pohon lain. Ikan bernafas dengan menggunakan insang sebagai penyaring oksigen yang ada di air. Daun memiliki klorofil yang dapat menangkap sinar matahari untuk membantu dalam proses fotosintesis. Mobil-mobil balap memiliki mesin yang telah dirancang untuk melakukan akselearasi yang tinggi. Semua murid SMA di Kota Bandar Lampung memakai seragam dengan lambang siger di sakunya. Balita adalah rentang usia bayi mulai dua tahun hingga lima tahun. Masyarakat adalah sekelompok orang yang saling berinteraksi dan mendiami suatu wilayah. Kiai adalah sebutan untuk orang yang dihormati dalam suatu daerah. Psikologi adalah satu bidang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang mental manusia. Kriminal adalah sebutan untuk pelaku kriminalitas. Tersangka adalah orang yang dicurigai melakukan tindak kriminal. Regnum adalah nyanyian berupa suara auman dalam tari Saman. Pantun berkait merupakan pantun yang tersusun secara berangkai, saling mengait antara bait pertama dan bait berikutnya. Tarian adalah salah satu wujud kebudayaan yang dapat menunjukkan identitas nasional. Tari Gambyong adalah tarian untuk menyambut tamu atau mengawali suatu resepsi perkawinan. Herbivora adalah jenis-jenis hewan pemakan rumput. Lemari adalah benda kotak yang terbuat dari bambu dan berfungsi sebagai tempat penyimpanan. Omnivora adalah jenis-jenis hewan pemakan segala. Bunga Raflesia Arnoldi merupakan nama lain dari bunga bangkai. Olahraga bulu tangkis adalah olahraga yang sangat menyenangkan. Kudanil adalah salah satu hewan purba yang masih hidup hingga saat ini. Itulah beberapa contoh kalimat definisi dalam bahasa Indonesia. Beberapa artikel kalimat lainnya seperti kalimat aktif dan pasif, kalimat langsung dan kalimat tidak langsung, kalimat denotasi dan konotasi, kalimat imperatif, kalimat deklaratif, kalimat interogatif dan contoh kalimat deskripsi dapat menjadi referensi pembaca. Semoga bermanfaat. arti, contoh, deskripsi, jenis, kalimat, kata, macam, makna, paragraf, pengertian ← Previous Next →

Indonesiasekolah menengah pertama buatlah contoh kalimat definisi menggunakan ejaan yg benar 1. Apa itu kalimat definisi. Pak haru pergi ke kantor yang jaraknya 45 km menggunakan mobil jika waktu yang. 30 ejaan bahasa indonesia yang baik benar kamu sudah tahu. Nomor surat pokok surat mata uang dll. Baca juga artikel yang pos pos terbaru.

– Contoh kalimat definini yang kali ini akan coba kita bahas beserta dengan ulasan lengkap mengenai kalimat definisi. Namun sebelum beranjak ke contoh dan bagaimana cara mebuat kalimat definisi akan lebih baik jika kita mengetahui terlebih dahulu apa itu kalimat definisi Pengertian Kalimat Definisi Definisi sendiri berasal dari bahasa Inggris yakni definition yang berarti suatu keterangan yang merupakan uraian atau penjelasan mengenai sesuatu makna atau ungkapan atau kata yang membatasi makna suatu ungkapat atau kata tersebut. Sehingga bisa diartikan jika kalimat definisi adalah sebuah kalimat yang mengungkapkan atau bisa juga memberikan suatu keterangan, makna, ciri dari sebuah objek benda dan juga orang, dan juga menjelaskan mengenai proses aktifitas. Memang jika melihat pengertiannya, kalimat definisi ini hampir mirip dengan kalimat deskripsi, kedua kalimat ini bahkan sangat sulit untuk ditentukan karena kemiripannya, meski begitu sebenarnya kedua kalimat ini tentu memiliki arti dan makna yang berbeda. Sehingga kedua kalimat ini bisa dilihat perbedaannya dengan sangat jelas. Perbedaan Kalimat Definisi dan Kalimat Deskripsi Perbedaan antara kalimat definisi dan kalimat deskripsi bisa dilihat dari objek yang sedang dibahas oleh kedua kalimat ini karena pada kalimat definisi objek yang dibahas memiliki sifat umum yang cukup luas sementara pada kalimat deskripsi objek yang dibahas pada kalimat tersebut memiliki sifat khsusus atau sempit. Untuk lebih jelasnya lagi, coba perhatikan kalimat di bawah ini yang merupakan kalimat definisi dan kalimat deskripsi untuk lebih mengetahui perbedaan antara kedua kalimat ini. Contoh Harimau merupakan salah satu dari jenis kucing besar yang merupakan pemakan daging atau biasa disebut dengan karnivora contoh kalimat definisi . Harimau Sumatera memang memiliki tubuh yang terbilang lebih kecil jika dibandingkan dengan jenis jenis harimau lainnya yang hidup di bumi kalimat deskripsi . Dari contoh kalimat yang ada di atas sudah dijelakan jika kalimat definisi dan deskripsi memiliki perbedaan yang sangat terlihat. Jika di dalam kalimat definisi hanya membahas mengenai harimau di kalimat deskripsi disebutkan secara rinci dan detail mengenai jenis harimaunya, yakni harimau sumatera. Ciri-ciri Kalimat Definisi Sudah tahu kan, apa bedanya kalimat definisi dan kalimat deskripsi. Untuk lebih jelasnya lagi mari simak ciri-ciri kalimat definisi di bawah ini 1. Menjelaskan objek dan suatu makna lebih lebih lengkap. 2. Memiliki penjelasan yang sifatnya lebih umum. 3. Makna di dalam kalimatnya tidak berubah-ubah. 4. Digunakan dalam jenis karangan ilmiah. Fungsi Kalimat Definisi Kalimat definisi tentu saja memiliki fungsi untuk menjelaskan dan memberikan pemahaman bagi pembaca. Namun bagi jurnalis kalimat definisi memiliki fungsi yang sangat penting yakni digunakan untuk menjelaskan suatu objek yang dibahas dengan lebih jelas dan lugas. Kalimat definisi digunakan untuk menjelaskan objek secara umum, dan tidak secara spesifik. Sehingga jika ingin membuat kalimat untuk menjelaskan objek secara detail, rinci, khusus dan akurat maka kalimat yang digunakan adalah kalimat deskripsi. Jenis-jenis Kalimat Definisi Kalimat definisi sendiri dibagi ke dalam beberapa jenis, berikut ini penjelasan beserta contoh kalimat definisi nya 1. Depinisi Formal Definisi forml merupakan jenis kalimat definisi terminology yang digunakan untuk menyusun kalimat dengan format logiga formal. Jenis ini pun terbagi ke dalam 3 kelas yakni Kelas Genius Kelas Genius merupakan suatu perbedaan unsur yang harus dapat dijadikan satu dan kalimat ini diawali dengan klarifikasi. Lalu akan dilanjutkan dengan frasa kemudian dijadikan definiendium. Bagian terakhir yang dimasukkan adalah perbedaan yang menunjukkan penjelasan dan diungkapkan menjadi khusus dan berebda dengan kelas lainnya. Contoh Kalimat Definisi Formal Kelas Genius Manusia merupakan kata yang digunakan untuk menyebut ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Definiens Definiens merupakan jenis kalimat definisi yang tidak termasuk kiasan atau perumpamaan. Misalnya manusia yang dijelaskan sebagai hewan yang tidak memiliki naluri. Penjelasan bagaikan tidak dibenarkan menurut definisi formal. Contoh Kalimat Definisi Formal Definiens Manusia merupakan satu-satunya makhluk sempurna yang diciptakan oleh Allah SWT. Gabungan Definiendum Gabungan definiendum dengan cara mempararelkan dan tidak diawali dengan kata misalkan, diawali atau kata tidak dan bukan. Contoh Kalimat Definisi Gabungan Definiendum Pendidikan yang baik adalah mengutamakan pendidikan moral bagi anak agat menjadi manusia yang tidak hanya cerdas namun juga berakhlak baik. 2. Definisi Operasional Definisi operasional merupakan pedoman yang digunakan untuk membuat kalimat sesuai dengan pekerjaan dan penelitian yang dilakukan. Sehingga definisi operasional juga disebut sebagai definisi kerja. Sehingga kalimat ini merupakan definisi subjektif yang didasari oleh target, agar dapat melakukan pekerjaan dan mencapai sesuatu yang diharapkan. Definisi operasional dibagi menjadi dua bagian yakni Paradigmatis Definisi paradigmatiis bertujuan untuk mengubah cara piker dan sikap atau pun tindakan lain sehingga sesuai dengan apa yang didefinisikan. Kalimat ini juga berhubungan dengan nilai nilai budaya, adat istiada dan bisnis. Definisi paradigmatic berfungsi untuk mempengaruhi pola dan cara orang lain berpikir sehingga mempengaruhi sikap pembaca. Kalimat ini pun bisa digunakan untuk mendukung kalimat argumentasi yang disampaikan untuk memberikan pembuktian secara persuasive atau efektif. Definisi Luas Definisi luas bertujuan menjelaskan objek dengan lebih jelas dan lugas bahkan hanya dalam satu paragraf saja. Sebab untuk menjelaskan sebuah objek menggunakan definisi luas tidak membutuhkan banyak paragraf namun bisa hanya menggunakan kalimat pendek selama dapat menjelaskan dengan lengkap. Contoh Kalimat Definisi Dari contoh di atas sepertinya kurang lengkap ya, jika tidak diberi contoh yang lebih jelas lagi mengenai kalimat definisi. Nah, penasaran kan bagaimana contoh kalimat definsi yang bisa kamu jadikan media pembelajaran dan mengetahui bagaimana cara membuat kalimat definisi yang benar. 1. Pinguin merupakan spesies burung yang bisa berenang namun tidak bisa terbang. 2. Paruh yang kuat dengan cakar yang tajam merupakan ciri ciri dari burung pemangsa. 3. Kura kura dapat melindungi dirinya sendiri dari musuh mau pun predator dengan bersembunyi di dalam cangkangnya yang sangat kuat dan keras. 4. Buaya dianggap sebagai pemangsa nomor satu di sungai karena memiliki rahang yang sangat kuat dan gigi yang tajam. 5. Angrek adalah bunga yang bisa tumbuh dan hidup dengan cara menggantung atau pun memopang pada pohon atau tumbuhan lain. 6. Ikan bisa bertahan hidup di dalam air dengan cara bernapas menggunakan insang. 7. Mobil balap bisa menikung dalam kecepatan tinggi karena dibekali dengan mesin yang sudah dirancang sedemikian rupa. 8. Rumah biasnya dibuat dari bahan yang kuat dan kokoh agar tidak mudah rubuh. 9. Makanan cepat saji dianggap tidak sehat karena mengandung beberapa zat yang tidak baik bagi kesehatan tubuh manusia. 10. Lagu lagu Michael Jackson sang King of Pop masih enak dinikmati hingga hari ini, meski dia sudah meninggal bertahun tahun lalu. Itu dia contoh kalimat definisi yang bisa dijadikan sebagai petunjuk untuk membuat kalimat definisi dengan mudah. Semoga bermanfaat. Artikel Lainnya Contoh Kalimat Aktif Transitif, Intransitif, dan Kalimat Pasif Transitif, Intransitif Teks Argumentasi – Contoh, Struktur, Penjelasan Lengkapnya Contoh Teks Deskripsi – Lengkap Dengan Penggambaran Objek

Ejaanyang disempurnakan, atau yang biasa disingkat EYD, adalah suatu aturan atau tata kepenulisan dalam Bahasa Indonesia yang baik dan benar. EYD ini tidak hanya berupa satu kalimat saja, tetapi serangkaian kalimat secara keseluruhan yang terdapat pada suatu dokumen yang disusun menjadi satu bahasan yang padu.

“Hallosobatzeniusapakabarnihkalianluarbiasanggaksih” Hehehe, agak pusing ya, baca tulisan gue di atas? Udah tanpa spasi, penulisannya ngawur, nggak pakai tanda baca juga. Serba nggak jelas deh, pokoknya. Tapi, elo tahu nggak sih, kalau ternyata tulisan nggak jelas gue di atas tadi ternyata pernah dipakai lho di zaman dulu. Zaman dulu banget ya tapi, zaman ketika manusia belum merasa kalau tulisan itu penting. Mereka lebih suka komunikasi verbal atau komunikasi langsung. Ingat, itu zaman dulu, ya. Kalau zaman sekarang elo mau pakai tulisan dengan ejaan kayak gitu, bisa diprotes, deh! Nah, nanti di UTBK elo ada kemungkinan nih, nemuin soal tentang ejaan Bahasa Indonesia dan penggunaannya. Biar elo bisa paham nih, kali ini gue mau ngajakin elo buat belajar persiapan UTBK dengan materi mengenal ejaan bahasa Indonesia dan penggunaannya. Apa itu UTBK? Arsip Zenius Yuk, simak terus ya penjelasan berikut ini! Baca Juga Panduan TPS UTBK – Pemahaman Bacaan dan Menulis PBM Pengertian EjaanFungsi EjaanContoh Kesalahan Ejaan dan Perbaikannya Pengertian Ejaan Kalimat Salah Ejaan yang Perlu Disunting Arsip Zenius Untuk mengenal ejaan Bahasa Indonesia dan penggunaannya, tentunya elo harus tahu dulu nih pengertian ejaan. Apa itu ejaan? Emang penting banget ya buat kita tahu ejaan yang benar? Supaya elo paham konsep dari ejaan, gue akan ngasih beberapa pendapat ahli tentang pengertian ejaan, di antaranya adalah Yunus Abidin 2010 Ejaan adalah aturan yang melambangkan bunyi bahasa menjadi bentuk huruf, kata serta 1984 Ejaan adalah aturan melukiskan bunyi 2010 Ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi ujaran dan bagaimana hubungan antara lambang-lambang itu. Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI Ejaan adalah kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi kata, kalimat, dan sebagainya dalam bentuk tulisan huruf-huruf serta penggunaan tanda baca. Dari beberapa pendapat di atas, bisa nggak elo nyimpulin pengertian ejaan? Coba deh share jawaban elo di kolom komentar, ya! Fungsi Ejaan Kenapa sih penting banget buat kita mengeja atau menulis sesuatu dengan benar? Emang nggak boleh ya kalau mau nulis, “Sayang, kamu lagi apa?” jadi “s4yankkmgiuph”? Hmm … boleh sih, kalau elo pengen yang baca tulisan itu mikir 4 kali. Tapi, gue nggak menyarankan, ya! 😀 Menurut Siti Mutmainah 2019, ejaan yang tepat harus diterapkan dalam penulisan bahasa. Hal ini dikarenakan ejaan memiliki beberapa fungsi penting. Fungsi penting ejaan antara lain adalah Digunakan sebagai landasan pembakuan tata bahasa agar bahasa yang digunakan semakin sebagai landasan pembakuan kosa kata dan istilah agar menjadi lebih sebagai penyaring masuknya unsur bahasa lain ke Bahasa Indonesia agar nggak menghilangkan makna tulisan membantu pemahaman pembaca dalam mencerna informasi yang disampaikan secara tertulis. Coba deh elo perhatikan kalimat dua kalimat berikut Ida sudah makan. Ida, sudah makan? Kira-kira menurut elo, walaupun kedua kalimat tersebut menggunakan kata-kata yang sama, apakah maksudnya juga sama? Kalau maksud dari kalimat tersebut adalah untuk menanyakan apakah Ida sudah makan atau belum, penggunaan ejaan yang tepat terdapat pada kalimat yang mana? Yap, bener banget, kalimat dengan ejaan yang tepat terdapat pada kalimat nomor dua, yaitu, Ida, sudah makan? Sedangkan kalimat pertama merupakan kalimat yang memberi informasi atau kalimat berita bahwa Ida sudah makan. Mungkin kalau lagi chattingan sama temen, elo nggak terlalu mikirin tentang ejaan yang benar, ya. Tapi gimana kalau elo lagi dalam sebuah forum yang formal? Masa iya penggunaan kata yang dipakai asal-asalan? Tentunya nggak dong, ya! Dalam sebuah forum yang formal, elo pasti akan dituntun menggunakan kosakata baku. Kosakata baku merupakan kosakata yang menggunakan ejaan sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI dan Ejaan yang Disempurnakan EYD atau yang saat ini menjadi Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia PUEBI. Sampai di sini elo udah paham dong fungsi ejaan? Sip deh, lanjut! Baca Juga Mengenal TPS UTBK, Materi dan Jenis Soal yang Diujikan Mana ya, ejaan yang tepat? Arsip Zenius Contoh Kesalahan Ejaan dan Perbaikannya Kalau elo suka nulis status atau cuma sekadar kirim chat ke temen pasti elo nggak akan mikirin, kan penulisan ejaan yang benar itu seperti apa? Tapi gimana kalau nanti elo berkesempatan buat bikin tulisan untuk dilombakan atau harus kirim chat ke dosen elo nanti? Pasti elo bakal mikir dong, gimana nih penulisan yang baik dan benar? Tanpa disadari, kita sering melakukan kesalahan ejaan dalam penulisan. Tenang, bukan cuma elo aja, gue juga. Hehehe …. Ternyata, nggak semua orang itu melakukan kesalahan dalam pengejaan karena nggak sengaja, lho. Namun, karena emang kurang tahu nih, aturan ejaan PUEBI yang benar. Nah, berikut ini adalah beberapa kesalahan ejaan yang mungkin sering elo lakuin, antara lain Penulisan “di”, Pisah atau Gabung, ya? Pernah nggak sih bingung, mau nulis “Gue tinggal di Surabaya” tapi di- nya dipisah atau digabung ya? Nah, kesalahan penulisan ejaan ini banyak ditemukan, lho. Banyak yang sulit membedakan “di” sebagai kata depan dan “di” sebagai imbuhan. Penggunaan “di” sebagai kata depan penulisannya dipisah. Contohnya “Gue tinggal di Bogor.” Penggunaan “di” sebagai imbuhan penulisannya digabung, Contohnya “Tiket nonton konser Justin Bieber gue kemarin dibeli Toni.” Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital Kesalahan penggunaan ejaan juga sering terjadi dalam penggunaan huruf kapital. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat. Misalnya Bagaimana cara mengerjakan soal ini? Ayahku sedang membaca buku. Kita harus belajar dengan giat. Huruf kapital juga dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan. Misalnya Jerome Polin, Rachel Amanda, Raditya Dika, Jendral Kancil. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang merupakan nama jenis atau satuan ukuran. Misalnya ikan mujair, mesin diesel, 5 ampere, 10 volt. Huruf kapital tidak dipakai untuk menuliskan huruf pertama kata yang bermakna “anak dari’. Seperti, bin, binti, boru, dan van, atau huruf pertama kata tugas. Misalnya Abdul Rahman bin Zaini Siti Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan. Bentuk Kata Ulang Bentuk ulang ditulis dengan menggunakan tanda hubung - di antara unsur-unsurnya. Misalnya anak-anak, biri-biri, buku-buku, cumi-cumi, hati-hati. Bentuk ulang gabungan kata ditulis dengan mengulang unsur pertama. Misalnya Surat kabar menjadi surat-surat kabar. Kapal barang menjadi kapal-kapal barang. Rak buku menjadi rak-rak buku. Penulisan Huruf Miring Huruf miring biasa digunakan dalam menuliskan judul buku, nama majalah, atau nama surat kabar yang dikutip dalam tulisan, termasuk dalam daftar pustaka, menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata dalam kalimat, menuliskan kata atau ungkapan dalam bahasa daerah atau bahasa asing. Misalnya wifi, hotspot, workspace, work from home. Nah, itu tadi beberapa kesalahan yang mungkin sering elo temukan dalam ejaan Bahasa Indonesia. Sebenernya masih banyak lagi nih contoh lainnya, elo tinggal klik banner di bawah ini aja ya, buat cari tahu selengkapnya! Sebelum kita lanjut ke contoh soal, gue pingin ngingetin nih. Kalau Sobat Zenius lagi butuh teman setia yang siap nemenin elo belajar, elo bisa berlangganan paket belajar Zenius lho. Klik gambar di bawah ini ya, dijamin belajar elo juga bakal makin seru! Contoh Soal dan Pembahasan Untuk makin mencerahkan elo, gue ada beberapa contoh soal, nih. Simak, ya! Di antara pilihan jawaban berikut, ejaan yang tepat adalah …. A. badan kepegawaian nasional B. Bang Jali C. kacang Bogor D. pisang Ambon E. lele Dumbo Jawaban B. Bang Jali Pembahasan Nama diri ditulis dengan huruf awal kapital, sedangkan nama jenis tidak ditulis kapital. 2. Perhatikan kalimat-kalimat berikut! A. Siska membeli buah-buah dipasar. B. Ibu bertemu Rani di Pasar Senen. C. Aku sudah membaca buku Salah Asuhan karangan Abdoel Moeis. Dari beberapa kalimat di atas, kalimat yang perlu disunting karena ejaannya salah adalah …. Jawaban A. Siska membeli buah-buah dipasar. Pembahasan Kalimat di atas ejaannya salah, sehingga perlu disunting menjadi Siska membeli buah-buahan di pasar. Perhatikan potongan teks editorial berikut! Kita memahami betapa target dua besar tersebut bukanlah sasaran yang mudah dicapai. Apalagi, kita mengamati prestasi negara-negara tetangga seperti Thailand, Malaysia, Singapura, dan Vietnam di berbagai cabang olahraga juga sangat kompetitif. Namun, dengan tekad dan semangat kuat para atlet dan ofisial, disertai dukungan dan doa seluruh rakyat Indonesia, kita percaya target tersebut dapat diraih. Akan tetapi, kita juga mengingatkan agar pencapaian tersebut hendaknya tidak diraih dengan menghalalkan segala cara yang justru bertentangan dengan spirit olahraga. Artinya, menang dengan cara-cara curang jelas bukan pilihan kita. Kemenangan dengan semangat seperti itu tidak akan menjadi pesan diplomasi yang baik. Cara itu juga tidak akan bisa mengharumkan nama bangsa dan negara. Malah sebaliknya, kemenangan dengan cara curang atau tidak sportif hanya akan membuat citra Indonesia terpuruk. Kemenangan semacam itu harus kita hindarkan karena merupakan diplomasi buruk bagi seluruh bangsa. Prestasi gemilang di dalam olahraga hanya dapat dicapai dengan cara-cara bermartabat yang didasari spirit kejujuran ketekunan dan kerja keras dalam berkompetisi inilah yang kita harapkan akan diraih kontingen Merah Putih pada SEA Games ke30. Perbaikan ejaan kalimat bercetak miring dalam teks editorial adalah … Jawaban Prestasi gemilang di dalam olahraga hanya dapat dicapai dengan cara-cara bermartabat, yang didasari spirit kejujuran, ketekunan, dan kerja keras dalam berkompetisi. Inilah yang kita harapkan akan diraih kontingen Merah Putih’ pada SEA Games ke-30. Pembahasan Teks editorial merupakan ulasan pokok dan menyeluruh dari penulis terhadap isu yang sedang hangat di masyarakat. Biasanya mewakili opini dari media yang menerbitkannya terhadap sesuatu yang sedang hangat di masyarakat. Pada teks editorial di atas, kalimat yang tercetak miring perlu diperbaiki penulisannya karena tidak sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Prestasi gemilang di dalam olahraga hanya dapat dicapai dengan cara-cara bermartabat yang didasari spirit kejujuran ketekunan dan kerja keras dalam berkompetisi inilah yang kita harapkan akan diraih kontingen Merah Putih pada SEA Games ke30. Perbaikan yang benar adalah Prestasi gemilang di dalam olahraga hanya dapat dicapai dengan cara-cara bermartabat, yang didasari spirit kejujuran, ketekunan, dan kerja keras dalam berkompetisi. Inilah yang kita harapkan akan diraih kontingen Merah Putih’ pada SEA Games ke-30. Dalam sebuah forum formal, kosa kata baku menggunakan ejaan sesuai dengan …. Jawaban dan pembahasan Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI dan Ejaan yang Disempurnakan EYD atau yang saat ini menjadi Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia PUEBI. Oke guys, udah selesai nih, materi tentang mengenal ejaan Bahasa Indonesia dan penggunaannya. Jangan lupa ya, buat latihan soal-soal try out persiapan UTBK elo di sini! Good Luck! Baca Juga Pembahasan Lengkap Teks Eksplanasi YouTube Referensi Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia – Badan Bahasa
Berikutini 4 fungsi kalimat diksi dalam karya sastra, diantaranya: Untuk membuat pembaca mudah memahami isi bacaan (karya sastra) Untuk membangun komunikasi yang lebih efektif. Untuk menjelaskan gagasan secara verbal, baik tertulis ataupun tidak. Untuk suatu gagasan yang tetap, sehingga tulisan tetap enak dibaca dan menyenangkan.
Contoh Kalimat efektif dapat dipahami sebagai suatu kalimat yang memiliki susunan sempurna, sehingga bisa dengan mudah dipahami oleh orang lain, baik dalam bentuk tulisan maupun lisan. Kalimat efektif biasanya dapat digunakan untuk menyampaikan informasi atau gagasan kepada orang lain. Oleh karena itu, apabila ada orang yang menyimak sesuatu, namun tidak paham, bisa jadi kalimat tersebut tidak ditulis secara efektif. Salah satu cara mengetahui suatu kalimat efektif atau tidak efektif dapat dilihat berdasarkan pemahaman dari pembaca maupun pendengar. Apabila pembaca atau pendengar dapat menyampaikan gagasan, perasaan, pesan, atau pemberitahuan dari pemberi pesan, Maka kalimat tersebut dapat dikatakan sebagai kalimat efektif. Pada artikel ini, Kita akan mempelajari tentang syarat dan contoh kalimat efektif. Namun, pada saat membahas mengenai contoh kalimat efektif, tidak lengkap apabila tidak membahas juga tentang syarat atau ciri-ciri dari kalimat efektif. Nah, berikut ini akan disajikan contoh kalimat efektif dan kalimat tidak efektif beserta pembahasannya. A. Contoh Kalimat Efektif dan Tidak EfektifB. Ciri-Ciri Kalimat Efektif1. Memiliki Struktur yang Sepadana. Memiliki subjek dan predikat yang jelasb. Tidak terdapat subjek gandac. Tidak menggunakan kata penghubungd. Tidak menggunakan kata yang’ untuk mendahului predikat2. Memiliki Bentuk yang Paralel3. Memiliki Kata yang Hemata. Menghilangkan pengulangan subjekb. Menghindari kesinoniman dalam satu kalimatc. Memperhatikan kata jamakd. Menghindari Pemakaian Superordinat pada hiponimi kata4. Kecermatan Penalaran6. Kelogisan Bahasa7. Menggunakan Ejaan dan Kaidah Kebahasaan yang BakuRekomendasi Buku & Atikel Terkait Contoh Kalimat EfektifKategori Ilmu Bahasa IndonesiaMateri Terkait 1. Kalimat tidak efektif Surabaya adalah merupakan salah satu kota besar di Indonesia Kalimat efektif Surabaya merupakan satu di antara kota besar di Indonesia. 2. Kalimat tidak efektif Demi untuk anaknya, Bu Susi rela bekerja seharian Kalimat efektif Demi anaknya, Bu Susi rela bekerja seharian 3. Kalimat tidak efektif Ada banyak macam-macam makanan yang dijual di restoran itu. Kalimat efektif Ada macam-macam makanan yang dijual di restoran itu. 4. Kalimat tidak efektif Saran yang dikemukakan olehnya akan dipertimbangkan oleh kami Kalimat efektif Saran yang dikemukakannya akan kami pertimbangkan 5. Kalimat tidak efektif Budi adalah anak paling terpintar di kelasnya Kalimat efektif Budi paling pintar di kelasnya 6. Kalimat tidak efektif Suasana di pasar sangat ramai sekali Kalimat efektif Suasana di pasar sangat ramai 7. Kalimat tidak efektif Hari ini para siswa-siswa sekolah SMA 1 diliburkan Kalimat efektif Hari ini para siswa SMA 1 diliburkan 8. Kalimat tidak efektif Riana rajin belajar agar supaya menjadi pintar Kalimat efektif Riana rajin belajar agar menjadi pintar 9. Kalimat tidak efektif Meski cantik, namun Vina tidak sombong Kalimat efektif Meski cantik, Vina tidak sombong 10. Kalimat tidak efektif Setelah bekerja seharian, kemudian Putri beristirahat Kalimat efektif Setelah bekerja seharian, Putri beristirahat 11. Kalimat tidak efektif Baik mahasiswa baru atau mahasiswa lama dikenakan peraturan yang sama Kalimat efektif Seluruh mahasiswa dikenakan peraturan yang sama 12. Kalimat tidak efektif Taufik adalah merupakan salah satu atlet berprestasi Kalimat efektif Taufik adalah salah seorang atlet berprestasi 13. Kalimat tidak efektif Walau masih pagi, tapi Pak Joko sudah beraktivitas Kalimat efektif Walau masih pagi, Pak Joko sudah beraktivitas 14. Kalimat tidak efektif Minggu kemarin banyak para pegawai yang melakukan demonstrasi Kalimat efektif Minggu kemarin, banyak pegawai yang melakukan demonstrasi 15. Kalimat tidak efektif Anggi pergi ke pasar dan Anggi membeli sayur Kalimat efektif Anggi pergi ke pasar dan membeli sayur B. Ciri-Ciri Kalimat Efektif Sebelum membahas tentang contoh kalimat efektif, ada baiknya Kita mengulas terlebih dahulu tentang ciri-ciri dari kalimat efektif. Ciri-ciri sendiri akan sangat berguna pada saat Kamu hendak mengidentifikasi, apakah suatu kalimat itu efektif atau tidak efektif. Nah, berikut ini adalah ciri-ciri dari kalimat efektif, diantaranya yaitu 1. Memiliki Struktur yang Sepadan Ciri yang pertama dari kalimat efektif adalah suatu kalimat harus memiliki susunan atau struktur yang sepadan. Arti struktur yang sepadan sendiri dapat dipahami apabila dalam suatu kalimat memuat subjek dan predikat yang jelas, sehingga gagasan atau informasi yang dingin disampaikan oleh penulis atau pembicara dapat tersampaikan dengan tepat. Beberapa syarat yang perlu dimiliki suatu kalimat agar bisa disebut sebagai kalimat efektif yaitu, sebagai berikut a. Memiliki subjek dan predikat yang jelas Adanya subjek dan predikat yang jelas merupakan syarat suatu kalimat efektif. Hal yang perlu dilakukan ketika membuat kalimat efektif yaitu, menghindari pemakaian kata depan sebelum penyusun subjek pada kalimat. Misalnya seperti di, dalam, bagi, untuk, pada, sebagai, tentang, mengenai, menurut, terkait, dana lain sebagainya. – Contoh kalimat tidak efektif Bagi seluruh peserta ujian diharapkan hadir tepat waktu. – Contoh kalimat efektif Seluruh peserta ujian diharapkan hadir tepat waktu. b. Tidak terdapat subjek ganda Suatu kalimat efektif yakni tidak diperbolehkan untuk memiliki dua subjek. Dua subjek dalam suatu kalimat dapat menyebabkan adanya penyampaian informasi atau gagasan yang tidak fokus kepada pembaca atau pendengar. Contoh Contoh kalimat tidak efektif Penyusunan laporan akhir itu saya dibantu oleh para karyawan. Contoh kalimat efektif Dalam menyusun laporan akhir itu, saya dibantu oleh para karyawan. Pada kalimat pertama, terdapat dua subjek yaitu penyusunan laporan itu’ dan saya’. c. Tidak menggunakan kata penghubung Kata hubung dapat mengakibatkan suatu kalimat menjadi tidak mudah untuk dipahami oleh pembaca atau pendengar. Oleh karena itu, penggunaan kata hubung sebaiknya digunakan sesuai kebutuhan saja. – Contoh kalimat tidak efektif Kami ketinggalan bus. sehingga kami datang agak terlambat. – Contoh kalimat efektif Kami ketinggalan bus. Oleh karena itu, kami datang agak terlambat. d. Tidak menggunakan kata yang’ untuk mendahului predikat Penggunaan kata yang’ dalam suatu kalimat dapat menjadikan struktur kalimat dapat kehilangan fungsi dari predikatnya. – Contoh kalimat tidak efektif Sekolah kami yang terletak di belakang Kantor Gubernur Jawa Timur. – Contoh kalimat efektif Sekolah kami terletak di belakang Kantor Gubernur Jawa Timur. Kalimat yang memenuhi syarat kesepadanan struktur dapat membuat sebuah gagasan atau informasi dapat tersampaikan dengan lebih mudah. Tentunya hal ini juga akan semakin memudahkan pembaca atau pendengar untuk memahaminya. Kesepadanan struktur pada akhirnya mencegah pembicara dengan pendengar atau pembaca dengan penulis untuk tidak efektif paham. 2. Memiliki Bentuk yang Paralel Ciri yang kedua dari kalimat efektif adalah kalimat harus memiliki bentuk yang paralel. Paralel sendiri dapat diartikan sebagai sejajar. Hal ini berarti, apabila suatu kalimat memiliki bentuk pertama yakni kata benda. Maka kalimat selanjutnya juga harus memiliki bentuk kata benda. Cara ini pun bisa berlaku untuk kalimat yang bentuk pertamanya menggunakan kata kerja. Alhasil, kalimat selanjutnya harus memiliki bentuk yang memakai kata kerja juga. Contoh kalimat tidak efektif Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan tembok, memasang penerangan, pengujian sistem pembagian air, dan pengaturan tata ruang. Kalimat di atas tidak bisa disebut sebagai kalimat efektif. Pasalnya, kalimat tersebut tidak memiliki bentuk yang paralel. Dalam membuat kalimat efektif yang memenuhi syarat keparalelan bentuk, sebuah kata yang memiliki fungsi sebagai predikat tidak memiliki bentuk yang sama. Oleh karena itu, supaya kalimat bisa menjadi efektif, maka predikat dapat dilakukan pengubahan sehingga menjadi kata benda yang semua. Contoh kalimat efektif Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan tembok, pemasangan penerangan, pengujian sistem pembagian air, dan pengaturan tata ruang. 3. Memiliki Kata yang Hemat Ciri kalimat efektif yang ketiga adalah memiliki kata yang hemat. Kalimat yang memiliki kata hemat yaitu kalimat yang disusun tanpa memakai banyak kata, frasa, atau bentuk lain yang tidak perlu. Beberapa cara yang bisa Kamu lakukan untuk menyusun kalimat yang hemat kata yaitu, sebagai berikut a. Menghilangkan pengulangan subjek Kalimat yang hemat kata berarti penyebutan subjek hanya perlu digunakan sebanyak satu kali saja dalam satu kalimat. Oleh karena itu, apabila kalimat yang Kamu buat memiliki dua subjek, maka penyebutannya cukup satu kali saja dan tidak perlu diulang. – Contoh kalimat tidak efektif Karena dia tidak diajak, dia tidak datang ke rumah Nina. – Contoh kalimat efektif Karena tidak diajak, dia tidak datang ke rumah Nina. Hal yang perlu diperhatikan dari kedua contoh kalimat di atas adalah tidak adanya pengulangan kata dia’. b. Menghindari kesinoniman dalam satu kalimat Kalimat yang hemat kata berarti dalam satu kalimat cukup menggunakan satu kata dengan satu makna saja. Apabila dalam satu kalimat terdapat dua kata yang pada dasarnya memiliki makna yang sama atau biasa disebut juga sebagai sinonimnya. Maka, Kamu hanya perlu menggunakan tidak efektif satu kata tersebut. – Contoh kalimat tidak efektif Sejak dari pagi dia baru menulis namanya. – Contoh kalimat efektif Sejak pagi dia baru menulis namanya. Penggunaan kata sejak’ dan dari’ merupakan kata yang memiliki makna yang sama atau sinonim, sehingga dalam sebuah kalimat efektif hanya perlu menggunakan tidak efektif satunya. c. Memperhatikan kata jamak Kalimat yang hemat kata yaitu tidak adanya penambahan kata yang sudah memiliki makna jamak. Oleh karena itu, pada saat Kamu menemukan kata jamak dalam suatu kalimat, maka tidak perlu dilakukan penambahan kata lain yang memiliki makna jamak. Contoh – Contoh kalimat tidak efektif Hadirin sekalian dimohon naik ke panggung. – Contoh kalimat efektif Hadirin dimohon naik ke panggung. Penggunaan kata hadirin’ dalam suatu kalimat pada dasarnya sudah memiliki makna jamak, sehingga tidak perlu menambahkan kata sekalian’ setelah kata hadirin. d. Menghindari Pemakaian Superordinat pada hiponimi kata Kalimat yang hemat kata yakni kalimat yang memiliki hiponimi kata satu saja. – Contoh kalimat tidak efektif Peserta ujian nasional wajib memakai celana warna hitam. – Contoh kalimat efektif Peserta ujian nasional wajib memakai celana hitam. Dalam prinsip kehematan kata, penggunaan kata yang berlebihan dalam menyusun kalimat dapat menjadikan suatu kalimat terkesan bertele-tele atau terlalu panjang. Penyampaian suatu informasi yang diinginkan akan menjadi sulit untuk dipahami oleh pendengar atau pembaca. Maka dari itu, dalam menyusun kalimat cukup menggunakan beberapa kata yang hanya diperlukan, sehingga dapat disebut sebagai kalimat yang efektif. 4. Kecermatan Penalaran Syarat kalimat efektif yang keempat adalah kecermatan penalaran. Kecermatan penalaran memiliki fungsi yang penting karena dapat mencegah adanya makna ganda ketika membaca kalimat. Oleh karena itu, supaya suatu kalimat dapat memiliki kecermatan penalaran, Kamu perlu memperhatikan pemilihan kata dalam menyusun kalimat. Contoh kalimat tidak efektif Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah. Kalimat di atas bisa menimbulkan tafsir ganda atau pemaknaan ganda oleh pembaca. Hal itu dikarenakan ada kata yang belum jelas terkait mahasiswa yang terkenal atau perguruan tingginya yang terkenal. Ada dua bentuk yang bisa Kamu lakukan ketika ingin mengubah kalimat tersebut agar menjadi lebih jelas dan efektif. Mahasiswa terkenal itu menerima hadiah. Kamu bisa menggunakan bentuk kalimat ini apabila ingin menyampaikan informasi bahwa mahasiswa itu yang terkenal. Penggunaan kata perguruan tinggi’ bisa dihilangkan saja dan tidak perlu disebutkan. Hal itu dikarenakan sudah menjadi pengetahuan umum bahwa mahasiswa sudah pasti berkuliah di perguruan tinggi. Mahasiswa dari perguruan tinggi terkenal itu menerima hadiah. Kamu bisa menggunakan bentuk kalimat ini apabila ingin menyampaikan informasi bahwa perguruan tingginya yang terkenal. Cara penyusunnya pun hampir sama seperti yang dijelaskan di atas. 6. Kelogisan Bahasa Syarat kalimat efektif yang kelima adalah harus memiliki kelogisan bahasa. Kelogisan bahasa dalam suatu kalimat bisa dipahami sebagai ide yang terdapat dalam suatu kalimat dapat diterima dan dipahami oleh akal. Selain itu, kelogisan bahasa juga dapat dilihat dari cara penulisannya yang sesuai atau tidak dengan ejaan yang berlaku. Contoh kalimat yang tidak efektif a. Waktu dan tempat kami persilakan. b. Jenazah wanita yang ditemukan itu sebelumnya sering mondar-mandir di sekitar pasar. Kedua kalimat di atas tidak logis. Coba kamu perhatikan, deh. Pada contoh pertama, masa yang dipersilakan waktu dan tempat, sih? Emangnya waktu dan tempat mau dipersilakan ke mana? Terus pada contoh kedua, masa jenazahnya mondar-mandir di pasar? Kan serem? Contoh kalimat yang efektif a. Kepada Bapak Lurah, kami persilakan. b. Sebelum meninggal, wanita yang ditemukan jenazahnya itu sering mondar-mandir di sekitar pasar. Pada contoh pertama, ganti kata waktu dan tempat’ menjadi subjek berupa orang yang akan diberi waktu dan tempat untuk berbicara, yaitu Bapak Lurah. Sedangkan pada contoh kedua, ubah subjeknya menjadi wanita’, bukan jenazah wanita’. Setelah itu, tambahkan kata sebelum meninggal’ untuk memperjelas kapan wanita tersebut mondar-mandir di pasar. 7. Menggunakan Ejaan dan Kaidah Kebahasaan yang Baku Cara menyusun kalimat efektif dengan bahasa Indonesia bisa dilakukan berdasarkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia PUEBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI. Contoh kalimat tidak efektif Ayahku memperjuangkan karirnya dengan baik. Apabila berdasarkan pada PUEBI, maka kalimat tersebut termasuk kalimat tidak efektif. Hal itu dikarenakan penggunaan kata karir’ tidak sesuai dengan ejaan yang benar. Ejaan yang benar adalah karier.’ Contoh kalimat efektif Ayahku memperjuangkan kariernya dengan baik. Rekomendasi Buku & Atikel Terkait Contoh Kalimat Efektif ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
Contohejaan van ophuijsen. 1 masih menggunakan huruf j untuk bunyi huruf y seperti contoh yang atau sayang ditulis dengan jang sajang. 100 contoh kata ejaan tanda baca bahasa indonesia yang benar ejaan adalah bagian bentuk dari karakter dalam sebuah kata yang dipisahkan dengan spasi maupun tanda pisah.

Jakarta - Kalimat efektif adalah kalimat yang menunjukkan bahwa proses penyampaian dan penerimaannya berlangsung dengan sempurna. Tujuan kalimat itu agar isi atau maksud yang disampaikan pembicara atau penulis tergambar dengan dikatakan efektif jika penerima pesan berhasil menyampaikan pesan, gagasan, perasaan, maupun pemberitahuan sesuai dengan maksud pengirim efektif juga merupakan kalimat yang terdiri dari kata-kata dengan unsur Subjek, Predikat, Objek, Keterangan SPOK.Penggunaan kalimat efektif biasanya sering terdapat pada tulisan ilmiah. Contohnya pada makalah, tesis, laporan penelitian, disertasi, dan tentang Kalimat EfektifA. Syarat Kalimat EfektifAda beberapa syarat utama suatu kalimat dapat dikatakan efektif, di antaranya-Mengikuti kaidah kebahasaan yang baik dan benar-Memiliki unsur penting atau pokok, minimal unsur subjek+predikat-Menggunakan diksi yang tepat-Struktur bahasanya bersifat sistematis atau urut-Taat terhadap tata aturan ejaan yang berlaku-Tidak boros kata atau bertele-tele-Tidak boleh ambiguB. Ciri-Ciri Kalimat EfektifKalimat efektif memiliki sejumlah karakteristik, yaitu-Kelogisan KalimatKelogisan penting untuk menghindari kesan ambigu pada kalimat. Kalimat yang logis harus memiliki subjek, keterangan, predikat, induk, dan anak kalimat yang jelas. Selain itu, subjek tidak boleh ganda, dan predikat tidak didahului kata "yang".Contoh Kepada Bapak Kepada Sekolah, waktu dan tempat kami persilahkan. tidak efektifBapak Kepala Sekolah dipersilahkan menyampaikan pidatonya sekarang. efektif-Kesepadanan StrukturPerhatikan kelengkapan struktur kalimat dan penggunaannya. Pastikan kalimat memiliki unsur klausa, minimal subjek dan predikat. Lalu jangan letakkan preposisi kata depan sebelum subjek karena akan mengaburkan pelaku dalam semua peserta diharapkan hadir tepat waktu. tidak efektifSemua peserta diharapkan hadir tepat waktu. efektif-Kesejajaran Ciri selanjutnya menyangkut imbuhan dalam kata-kata yang ada di kalimat, sesuai kedudukannya. Intinya, kalimat efektif harus berimbuhan paralel dan minyak disesuaikan atau kenaikan itu secara wajar. tidak efektifHarga minyak disesuaikan atau dinaikkan secara wajar. efektif-Kehematan KataKehematan adalah penggunaan kata yang ringkas dan tidak bertele-tele, namun tidak mengurangi makna atau mengubah informasi. Caranya dengan menghilangkan pengulangan subjek yang sama pada anak kalimat, menghindari pemakaian superordinat pada hiponimi kata, dan menghindari kesinoniman kata dalam siswa-siswi sedang mengerjakan soal ujian masuk perguruan tinggi. tidak efektifSiswa-siswi sedang mengerjakan soal ujian masuk perguruan tinggi. efektif-Ketegasan MaknaTak selamanya subjek harus diletakkan di awal kalimat, meskipun memang peletakan subjek biasanya selalu mendahului predikat. Namun, dalam beberapa kasus, boleh meletakkan keterangan di awal kalimat untuk memberi efek kalimat seperti ini sering dijumpai pada jenis kalimat perintah, larangan, ataupun anjuran yang biasanya diikuti partikel lah atau makanlah nasi itu sampai habis agar tidak mubazir! tidak efektifMakanlah nasi itu sampai habis agar tidak mubazir! efektifC. Contoh Kalimat EfektifAgar detikers lebih mudah memahami, kenali dulu beberapa contoh kalimat tidak efektif berikut iniRumah daripada orang tuanya di Jalan buku saya sudah baca tiga kali. Dalam kecelakaan itu dua orang gugur di atas akan menjadi efektif jika diubah menjadi seperti ini-Rumah orang tuanya di Jalan itu sudah saya baca tiga kali. -Dalam kecelakaan itu dua orang tewas seketikaSetelah mendapat pengetahuan mengenai kalimat efektif, apakah detikers dapat menyebutkan contoh lainnya? Simak Video "PSI Gelar Aksi Simpatik dan Edukatif di Hari Pendidikan Nasional" [GambasVideo 20detik] nwy/nwy

22contoh kata serapan dalam kalimat bahasa indonesia. Kalimat berikut yang ditulis dengan ejaan yang benar adalah. Beberapa Contoh Dibawah Ini Dapat Kalian Gunakan Untuk Lebih Memahami Lagi Mengenai Kalimat Definisi, Yaitu Diantaranya Adalah : Umumnya, kalimat yang digunakan yaitu 'waktu dan tempat kami persilakan'.
Pengertian Kalimat Efektif1. JS Badudu2. Arif HP 20133. Rahayu 20074. Arifin 19895. Nasucha, Rohmadi dan Wahyudi 2009Syarat Kalimat Efektif1. Sesuai EYD2. Sistematis3. Tidak ambigu4. Tidak bertele-teleCiri-ciri Kalimat Efektif1. Struktur yang sepadan2. Pemilihan kata3. Makna kalimat tegas4. Kesejajaran bentuk5. Kalimat logisUnsur-unsur Kalimat Efektif1. Subjek S2. Predikat P3. Obyek O4. Keterangan K5. Pelengkap PelStruktur Kalimat Efektif1. Struktur kalimat efektif umum2. Struktur kalimat efektif paralel3. Struktur kalimat efektif periodikContoh Kalimat Efektif Syarat Kalimat Efektif. Sebagian besar orang pasti pernah belajar mengenai penulisan kalimat efektif ketika duduk di bangku sekolah, termasuk syarat kalimat efektif. Seorang penulis harus memahami betul syarat kalimat efektif sebelum membuat tulisan, supaya karyanya lebih mudah dipahami dan pesannya pun tersampaikan kepada pembaca. Karena, penulisan kalimat tidak efektif tidak sembarangan. Ada beberapa unsur, ciri-ciri dan berbagai macam struktur penulisannya untuk memenuhi syarat kalimat efektif. Penulisan kalimat yang tidak efektif akan terkesan bertele-tele, ambigu dan tidak jelas pesannya. Bahkan, pembaca mungkin cepat bosan atau justru tidak tertarik untuk membacanya sejak awal. Pengertian Kalimat Efektif Kalimat efektif adalah kalimat yang disusun berdasarkan kaidah kebahasaan yang baik dan benar. Adapun kaidah-kaidah yang berlaku tersebut, meliputi unsur-unsur penting bahasa Indonesia yang harus ada dalam setiap kalimat, memperhatikan ejaan yang disempurnakan EYD dan pemilihan diksi sebagai syarat kalimat efektif. Kalimat yang memenuhi kaidah-kaidah penulisan itu pastinya akan mudah dipahami oleh pembaca. Dalam arti kata lain, kalimat efektif adalah kalimat yang mewakili pikiran penulis atau pembicara secara tepat sehingga pembaca cepat untuk memahaminya. Para ahli pun memiliki definisi yang berbeda-beda mengenai syarat kalimat efektif. Berikut ini, beberapa pandangan ahli. 1. JS Badudu Menurut JS Badudu, kalimat efektif adalah kalimat baik karena apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh si penulis dalam bahasa tulis bisa diterima dan dipahami oleh pembaca dalam bahasa tulis. 2. Arif HP 2013 Arif berpendapat kalimat efektif adalah sebuah kalimat yang bisa membantu menjelaskan suatu persoalan secara lebih singkat, padat, jelas dan mudah dipahami serta diartikan oleh pembacanya. 3. Rahayu 2007 Kalimat efektif adalah kalimat yang tak hanya memenuhi syarat-syarat komunikatif, sintaksis dan gramatikal, tetapi juga kalimat ini harus hidup, segar, mudah dipahami dan bisa menimbulkan daya khayal pada diri pembaca. 4. Arifin 1989 Arifin mengatakan kalimat efektif adalah kalimat yang memenuhi kriteria jelas, sesuai dengan kaidah, ringkas dan enak dibaca. 5. Nasucha, Rohmadi dan Wahyudi 2009 Menurut Nasucha, Rohmadi dan Wahyudi, kalimat efektif adalah kalimat yang bisa menyampaikan informasi-informasi tersebut mudah dipahami oleh pembaca. Baca Juga Kalimat Efektif Pengertian, Prinsip, Karakteristik dan Contoh Lengkapnya Syarat Kalimat Efektif Menulis kalimat efektif juga tidak sembarangan, karena ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Berikut ini, beberapa syarat kalimat efektif yang harus dipahami penulis. 1. Sesuai EYD Syarat kalimat efektif harus menggunakan tanda baca maupun ejaan yang disempurnakan EYD. Karena, EYD adalah kaidah utama dalam penulisan kalimat bahasa Indonesia sehingga harus menggunakan kata-kata dengan ejaan yang benar. Kalimat efektif juga harus menggunakan tanda baca yang tepat dan benar, supaya maknanya jelas. Perhatikan fungsi penggunaan tanda seru, tanda tanya, koma hingga titik dalam sebuah kalimat. Penerapan EYD dan tanda baca yang benar ini termasuk ketentuan dasar yang wajib dipahami dan diterapkan dalam penulisan kalimat efektif. 2. Sistematis Susunan kalimat yang tepat atau sistematis termasuk syarat kalimat efektif. Kalimat yang efektif memiliki susunan utama subjek dan predikat, lalu diikuti objek, pelengkap dan keterangan. Susunan yang sistematis ini perlu diperhatikan, karena penggunaan kata-kata baku sesuai EYD dengan susunan yang berantakan belum bisa disebut sebagai kalimat efektif. Susunan kata dan kalimat yang sistematis ini akan memudahkan pembaca memahami isi dan tujuan penulis. Oleh karena itu, penulis sangat perlu mengoreksi tulisannya untuk memastikan hasilnya sudah sesuai syarat kalimat efektif atau belum. 3. Tidak ambigu Syarat kalimat efektif yang ketiga adalah sebuah kalimat juga tidak boleh bermakna ganda atau bersifat multitafsir. Jadi, Anda tak cukup memperhatikan penggunaan kata bermakna ganda, tetapi juga jangan membuat kalimat menjadi multitafsir ketika dibaca. Kalimat yang multitafsir ini disebabkan oleh pemilihan kata atau susunan kata yang kurang tepat, sehingga bisa dipastikan itu bukan kalimat efektif. Akibatnya, pembaca akan kesulitan dan ragu-ragu memahami maksud penulis. 4. Tidak bertele-tele Penggunaan kata yang ringkas dan jelas juga syarat kalimat efektif. Maksudnya, penulis tidak perlu membuat kalimat yang bertele-tele dengan menghindari penggunaan kata, frasa atau bentuk lain yang tak perlu. Penggunaan kata yang ringkas atau hemat dalam kalimat efektif juga termasuk, menghindari pengulangan subjek, menghindari sinonim kata dalam satu kalimat dan perhatikan kata jamak. Jadi, penulis tidak perlu menyebutkan subjek lebih dari 1 kali dalam satu kalimat, jangan gunakan kata dan sinonimnya dalam satu kalimat, jangan menambahkan kata lain yang bermakna jamak bila sudah ada. Sebab, penggunaan kata yang bertele-tele bisa membuat maknanya lebih sulit dipahami atau bias. Jadi, perhatikan penggunaan kata Anda dalam suatu kalimat efektif. Baca Juga Teknik Menulis Menggunakan Rangkaian Kalimat Efektif Ciri-ciri Kalimat Efektif Syarat kalimat efektif bukan satu-satunya yang harus diperhatikan dalam menulis sebuah karya. Penulis juga harus memahami ciri-ciri kalimat efektif sebelum menulis. Berikut ini, beberapa ciri-ciri kalimat efektif yang perlu dipahami. 1. Struktur yang sepadan Ciri-ciri pertama kalimat efektif adalah kesepadanan struktur yang juga termasuk dalam syarat kalimat efektif. Maksudnya, penulis harus mempertimbangkan gagasan dan struktur yang dipakai harus seimbang. Caranya, pastikan kalimat memiliki subjek dan predikat yang jelas dengan menghindari penggunaan kata depan sebelum subjek, kalimat tidak memiliki subjek ganda sehingga tidak fokus dan sulit dipahami, serta predikat dalam kalimat juga tidak didahului oleh kata “yang”. Karena, penggunaan kata “yang” justru menghilangkan unsur predikat dalam suatu kalimat. Struktur yang sepadan salah satu ciri-ciri kalimat efektif untuk membantu pembaca lebih mudah memahami gagasan penulis. 2. Pemilihan kata Syarat kalimat efektif adalah ringkas, jelas dan tidak bertele-tele. Karena itu pemilihan kata yang efisien dan hemat menjadi salah satu ciri-ciri kalimat efektif. Pastikan Anda tidak menggunakan kata bermakna sama dalam satu kalimat. Dua hal yang menyebabkan kalimat tidak efektif terkait dengan pemilihan kata, yakni penggunaan kata jamak dan kata bersinonim dalam satu kalimat. Jadi, penulis cukup menggunakan kata yang dinilai perlu dan wajib dalam satu kalimat efektif. Kemudian Anda bisa menggunakan tanda baca. Penggunaan kata yang tidak perlu akan membuat kalimat terkesan bertele-tele, bias dan lebih sulit dipahami. 3. Makna kalimat tegas Penulisan dengan panduan EYD memang salah satu syarat kalimat efektif, tetapi bukan berarti susunan kalimatnya harus didahului subjek dan diikuti predikat. Anda bisa menuliskan predikat lebih dulu sebelum subjek untuk memberikan penegasan. Sedangkan, keterangan yang berada di bagian depan berfungsi untuk mempertegas kalimat tersebut. Kalimat efektif cenderung memiliki susunan yang jelas dan tegas, supaya pembaca lebih mudah memahami gagasan penulis. 4. Kesejajaran bentuk Kesejajaran bentuk juga salah satu ciri-ciri kalimat efektif. Kesejajaran bentuk ini berkaitan dengan penggunaan kata imbuhan dalam suatu kalimat. Kalimat efektif harus memiliki imbuhan paralel dan konsisten. Bila penulis menggunakan kata imbuhan me-, maka kalimat tersebut juga memakai keterangan dengan imbuhan me- lagi. 5. Kalimat logis Kalimat efektif harus bersifat logis sebagai salah satu ciri-cirinya. Maksudnya, kalimat efektif memiliki makna yang tidak ambigu agar mudah dipahami. Makna yang tidak multitafsir ini juga termasuk syarat kalimat efektif. Jadi, pastikan Anda memilih kata yang tidak bermakna ganda, bukan sinonim dan tidak janggal untuk membentuk kalimat efektif. Baca Juga Contoh Teks Biografi yang Bisa Kamu Jadikan Referensi Unsur-unsur Kalimat Efektif Unsur-unsur dalam penulisan sebuah kalimat salah satu hal yang harus diperhatikan dalam syarat kalimat efektif. Karena, kalimat yang efektif pastinya memenuhi unsur-unsur berikut ini. 1. Subjek S Subjek adalah bagian kalimat yang menunjukkan pelaku atau tokoh, yang bisa berupa orang, benda, tempat atau suatu masalah yang menjadi pokok pembicaraan. Subjek termasuk syarat kalimat efektif, yang biasanya berupa jenis kata benda nominal, klausa atau frasa verbal. Dalam Bahasa Indonesia, setiap kata, frasa atau klausa pembentuk subjek selalu merujuk pada benda, baik benda konkret atau abstrak. Selain itu, subjek juga bisa berupa kata tanya, seperti siapa atau apa untuk menanyakan predikat. 2. Predikat P Predikat adalah bagian kalimat yang berfungsi memberi tahu kondisi atau tindakan yang dilakukan subjek. Selain memberi tahu kondisi atau tindakan subjek, predikat juga bisa menyatakan sifat, situasi, status, ciri atau jatidiri subjek. Bahkan, predikat sebagai syarat kalimat efektif juga bisa menyatakan jumlah benda atau sesuatu yang dimiliki oleh subjek. Predikat bisa berupa kata atau frasa, yang sebagian besar berupa verba atau adjektiva. Tetapi, predikat juga bisa berupa numeralia, nomina atau frasa nominal. 3. Obyek O Obyek adalah bagian kalimat yang menunjukkan benda atau sesuatu hal menjadi sasaran untuk melengkapi predikat. Objek sebagai syarat kalimat efektif biasanya berupa nomina, frasa nominal atau klausa. Umumnya, posisi objek berada di belakang predikat yang berupa verba transitif, yakni verba yang menuntut adanya objek dari kalimat lebih jelas. Objek dalam sebuah kalimat bisa berubah menjadi subjek bila kalimatnya dipasifkan. 4. Keterangan K Keterangan adalah bagian kalimat yang menerangkan berbagai hal mengenai kata lainnya. Unsur keterangan dalam syarat kalimat efektif berfungsi menjelaskan subjek, predikat, objek dan pelengkap. Posisinya bisa berada di awal, di tengah atau di akhir kalimat. Keterangan dalam sebuah kalimat bisa berupa waktu, tempat, tujuan dan sebab-akibat. Keterangan biasanya ditandai dengan penggunaan konjungsi atau kata hubung. 5. Pelengkap Pel Pelengkap adalah bagian dalam kalimat yang melengkapi predikat. Umumnya, pelengkap berada di belakang predikat yang juga bisa menjadi posisi objek dan berupa verba. Kata yang mengisi pelengkap dan objek pun sama, yakni bisa berupa nomina, frasa, nominal dan klausa. Perbedaannya, kata pelengkap tidak bisa dipindahkan ke depan sebagai subjek dalam kalimat pasif. Sedangkan, kata objek bisa dipindahkan sebagai subjek dalam kalimat pasif. Struktur Kalimat Efektif Syarat kalimat efektif tidak harus mencakup semua unsur kalimat, yakni subjek, predikat, objek, keterangan dan pelengkap SPOK + Pel. Karena, struktur kalimat efektif terbagi menjadi 3 macam dan tak semuanya harus tersusun membentuk SPOK untuk memenuhi syarat kalimat efektif. Berikut ini, penjelasan mengenai 3 macam struktur kalimat efektif. 1. Struktur kalimat efektif umum Struktur kalimat efektif umum biasanya terdapat unsur-unsur yang terbagi menjadi dua, yakni unsur wajib dan unsur tidak wajib. Unsur wajib sebagai syarat kalimat efektif adalah subjek dan predikat. Sedangkan, unsur tidak wajib adalah unsur yang boleh disertakan dan tidak disertakan, termasuk kata kerja bantu, keterangan dan pelengkap. Contoh struktur kalimat efektif umum Ibu sedang memasak. S-PIbu sedang memasak sayur di dapur. S-P-O-K 2. Struktur kalimat efektif paralel Struktur kalimat efektif paralel adalah struktur kalimat yang menggunakan bentuk bahasa sama dalam satu susunan serial untuk memenuhi syarat kalimat efektif. Struktur kalimat efektif paralel ini terbagi menjadi dua, yakni kesejajaran bentuk dan kesejajaran makna. Jika, sebuah kalimat dinyatakan dengan frasa, maka ide yang sama harus dinyatakan dengan frase. Jika sebuah ide dalam suatu kalimat dinyatakan dengan kata benda, maka ide lain yang sama harus dinyatakan sebagai kata benda. Demikian pula, sebuah ide dalam kalimat yang dinyatakan dengan kata kerja, maka ide lainnya juga dijelaskan menggunakan kata kerja. Contoh struktur kalimat efektif paralel Demensia adalah penyakit orang lansia yang paling berbahaya sebab cara pencegahan dan pengobatannya belum diketahui. 3. Struktur kalimat efektif periodik Struktur kalimat efektif periodik adalah struktur kalimat yang lebih mengemukakan unsur-unsur tambahan baru untuk menuju unsur intinya. Struktur ini dilakukan agar bisa menarik perhatian pembaca sebagai syarat kalimat efektif. Contoh struktur kalimat efektif periodik Oleh mahasiswa kemarin jenazah yang busuk itu dikuburkan. O-K-S-POleh awan panas yang tersembur dari kepundan, dengan bantuan angin yang berkecepatan tinggi, hutan lindung di lereng bukit itu terbakar habis. O-K-S-PKemarin rombongan mahasiswa PKL dari UNESA disambut oleh mahasiswa jurusan PBSID UNDIKSHA. K-S-P-O Baca Juga Resensi Pengertian, Tujuan, Unsur dan Jenis-jenisnya Contoh Kalimat Efektif Berikut ini contoh-contoh kalimat yang sesuai dengan syarat kalimat efektif 1. Kalimat efektif Sehubungan dengan itu, dikemukakannya juga minat baca kaum remaja menurun. Kalimat tidak efektif Berhubungan itu mengemukakannya juga minat baca kaum remaja makin menurun. 2. Kalimat efektif Pembangunan jelas menuju zaman keemasan yang baru. Oleh karena itu, pembangunan menghendaki pengembangan bakat-bakat kebudayaan bangsa di segala lapangan, mulai dari hal-hal yang terlihat kecil sampai masalah-masalah besar. Kalimat tidak efektif Pembangunan jelas menuju zaman keemasan yang baru, menghendaki pengembangkan bakat-bakat pendukung kebudayaan bangsa di segala lapangan mulai dari hal-hal yang terlihat kecil, seperti mengatur rumah tangga, cara bergaul dan cara memperoleh hiburan sampai meningkatkan ke masalah-masalah besar, seperti pembangunan kota, memproduksi pangan, menciptakan berbagai bentuk kesenian baru, pendeknya segala soal yang membina kebudayaan baru. 3. Kalimat efektif Kalimat tersebut harus disusun sebaik-baiknya agar tidak membingungkan pembaca. Kalimat tidak efektif Kalimat tersebut harus disusun sedemikian rupa agar tidak membingungkan pembaca. 4. Kalimat efektif Karena keluarga dan kawan-kawan menasihati kami untuk tidak menginap di hotel besar itu, kami berkeputusan untuk menginap di rumah penginapan penduduk. Kalimat tidak efektif Kami berkeputusan, karena keluarga kami dan kawan-kawan menasihati kami untuk tidak menginap di hotel besar itu untuk menginap di rumah penginapan penduduk. 5. Kalimat efektif Penyusunan buku pelajaran ini bertujuan membantu masyarakat, khususnya yang berada di pedesaan agar mendapatkan kesempatan belajar dan menulis. Kalimat tidak efektif Penyusunan buku pelajaran ini bertujuan membantu masyarakat, khususnya mereka yang berada di pedesaan agar mereka mendapat kesempatan belajar membaca dan menulis.
Penggunaanbahasa Indonesia sesuai EYD telah diresmikan oleh H. M. soeharto pada 16 Agustus 1972. Melalui pidato kenegaraan di hadapan sidang DPR yang dikuatkan pula dengan keputusan presiden No. 57 tahun 1972. Tentunya, hal ini sangat berguna dalam proses komunikasi serta tulis menulis bahasa.

Jakarta - Kalimat efektif adalah kalimat yang menunjukkan di mana proses penyampaian dan penerimaan berlangsung sempurna. Kalimat ini bertujuan agar apa yang disampaikan pembicara atau penulis tergambar dengan kalimat dapat dikatakan efektif jika penerima pesan dapat menyampaikan gagasan, pesan, perasaan, ataupun pemberitahuan sebagaimana yang dimaksudkan pemberi kalimat ini juga terdiri dari subjek, predikat, objek, dan keterangan SPOK. Kalimat efektif biasanya digunakan dalam sebuah teks ilmiah seperti laporan penelitian, tesis, disertasi, makalah, dan yang Kelogisan KalimatKelogisan berguna agar kalimat tidak ambigu, sehingga harus mengandung subjek, predikat, keterangan, objek, induk kalimat, serta anak kalimat yang di dalamnya tidak boleh ganda dan tidak boleh didahului kata 'yang' di depan kalimat efektif dan tidak efektif- Kepada Bapak Kepala Sekolah, waktu dan tempat kami persilakan. tidak efektif- Bapak Kepala Sekolah dipersilakan menyampaikan pidatonya sekarang. efektif2. Kesepadanan StrukturKelengkapan struktur kalimat perlu diperhatikan. Kalimat efektif wajib mempunyai unsur klausa minimal subjek dan atau kata depan tidak boleh diletakkan sebelum subjek karena dapat mengaburkan pelaku di dalam kalimat tersebut, contohnya- Bagi seluruh peserta diharapkan hadir tepat waktu. tidak efektif- Seluruh peserta diharapkan hadir tepat waktu. efektif3. KesejajaranKalimat efektif harus berimbuhan paralel dan konsisten. Misalnya- Harga beras disesuaikan atau kenaikan itu secara wajar. tidak efektif- Harga beras diseuaikan atau dinaikkan secara wajar. efektif4. Kehematan KataKehematan kata maksudnya adalah penggunaan kata yang ringkas dan tidak bertele-tele. Namun tidak mengurangi makna maupun mengubah melakukannya dengan menghilangkan pengulangan subjek yang sama pada anak kalimat, menghindari penggunaan superordinat pada hiponimi kata, serta menghindari sinonim kata dalam kalimat. Misalnya seperti ini- Para siswa-siswi sedang mengerjakan soal ujian masuk perguruan tinggi. tidak efektif- Siswa-siswi sedang mengerjakan soal ujian masuk perguruan tinggi. efektif5. Ketegasan MaknaSubjek tidak harus selalu diletakkan di awal kalimat meskipun memang biasanya mendahului predikat. Pada kasus tertentu, keterangan boleh diletakkan di awal untuk memberi efek penegasan. Penegasan kalimat seringkali dapat ditemukan pada kalimat perintah, larangan, atau anjuran yang biasanya diikuti partikel 'lah' atau 'pun'.Misalnya- Kamu minumlah kopi itu sampai habis agar tidak munazir! tidak efektif- Minumlah kopi itu sampai habis agar tidak mubazir! efektifContoh Kalimat EfektifKalimat Tidak Efektif1. Rumah daripada orang tuanya ada di Jalan Itu buku saya sudah baca tiga Dalam kecelakaan itu dua orang gugur kalimat di atas akan menjadi efektif jika diubah seperti di bawah Rumah orang tuanya ada di Jalan Buku itu sudah saya baca tiga Dalam kecelakaan itu dua orang tewas Kalimat Efektif1. Menggunakan kaidah kebiasaan yang baik dan benar2. Mengandung unsur penting atau pokok, minimal subjek dan predikat3. Memakai diksi yang tepat4. Menggunakan struktur bahasa yang sistematis atau urut5. Taat aturan ejaan yang berlaku6. Tidak bertele-tele dalam pemakaian kata7. Tidak dia sederet ciri, contoh, dan syarat kalimat efektif. Detikers bisa latihan sendiri di rumah ya! Simak Video "Momen Jackson Wang Minta Belajar Bahasa Indonesia di Panggung HITC 2022" [GambasVideo 20detik] nah/nwy

Kelogisankalimat haruslah sesuai agar pembaca atau pendengar mudah memahaminya. Contoh: Kepada Bapak Wadek waktu dan tempat kami persilahkan (tidak efektif) Bapak wadek dipersilahkan menyampaikan sambutannya sekarang (efektif) Demikianlah penjelasan mengenai Pengertian Kalimat, Kalimat Efektif, Ciri, Syarat & Contohnya (Lengkap). Penggunaan Ejaan Yang Baik Dan Benar Kesalahan Penggunaan Ejaan Yang Sering Terjadi 1. Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital2. Kesalahan dalam Penulisan Huruf Miring 3. Penulisan Kata Dasar 4. Kata Dasar yang Mendapat Perlakuan Kata Turunan 5. Kata Ulang 6. Gabungan Kata 7. Penggunaan Kata Ganti -ku, kau-, -mu, dan –nya8. Penulisan Kata Depan di, ke, dan dari 9. Kata Si dan Sang10. Penggunaan Partikel 11. Penulisan Singkatan dan Akronim Contoh Kesalahan Penggunaan Ejaan dan Pembenarannya 1. Kesalahan Penggunaan Huruf Kapitala. Huruf Kapital untuk Unsur Pertama Kata pada Awal Kalimat b. Huruf Kapital untuk Huruf Pertama Petikan Langsung. c. Huruf kapital pada huruf pertama untuk nama Tuhan kata ganti Tuhan dan Kitab Huruf Kapital untuk Penulisan Gelar kehormatan, keagamaan, dan keturunan yang diikuti oleh nama orang. e. Huruf pertama kapital untuk nama geografi f. Huruf kapital sebagai huruf pertama pada lembaga, ketatanegaraan, nama negara, dokumen resmi, dan lembaga pemerintahan 2. Kata Turunan Imbuhan awalan, sispan, akhiran 3. Contoh Gabungan kata kata majemuk yang termasuk istilah khusus, unsur ditulis terpisah 4. Contoh kata ganti-ku, kau-, -mu, dan -nya Kesalahan penggunaan ejaan masih banyak ditemukan. Umumnya, kesalahan yang lazim ditemukan masalah penulisan huruf miring, penggunaan kata hubung, penulisan akronim dan singkatan dan masih banyak lagi. Nah, pada kesempatan kali ini akan membahas tentang kesalahan penggunaan ejaan yang sering terjadi itu apa saja dan bagaimana penggunaan yang baik dan benar. Agar tidak memakan waktu panjang lebar, berikut adalah beberapa kesalahan penggunaan ejaan dan pembenarannya. Penggunaan Ejaan Yang Baik Dan Benar Menguasai penggunaan ejaan yang baik dan benar adalah kunci dasar bagi beberapa profesi. Salah satunya profesi seorang wartawan, penulis buku, maupun penulis yang lain. Kenapa? Karena menulis sebagai sarana untuk menuangkan ide dan gagasan yang tingkat penyampaian kepada pembaca cukup besar. Dalam kehidupan sehari-hari, menulis sudah menjadi hal yang biasa. Karena kebiasaan inilah, ternyata banyak yang masih sering salah dalam menuliskannya. Memang ada banyak sekali bentuk kesalahan, dan semuanya bervariasi. Ada yang salah dari segi fonologi, sintaksis nya, dari morfologi ataupun dari semantik. Atau kesalahan seperti penulisan tanda titik, koma, dan tanda hubung. Memang bagi sebagian orang kesalahan ini dianggap fatal. Ada juga yang menganggapnya tidak penting, yang penting pesan yang disampaikan. Dari dua pandangan tersebut, Anda termasuk yang mana nih? Apapun itu, semoga buat Anda yang masih sering menulis salah, lantas berhenti tidak menulis sama sekali. Menurut hemat saya, kesalahan itu hal yang biasa dan lumrah. Selama kita masih punya keinginan terus berubah dan belajar, semuanya akan baik-baik saja dan tetaplah untuk menulis dan berbagi. Nah, agar tidak terlalu panjang pembahasannya. Langsung saja kita simak di sub bab tentang kesalahaan penggunaan ejaan yang sering terjadi dan contoh kesalahan penggunaan ejaan dan pembenarannya di bawah ini. Baca Juga Teknik Menulis 157 Ejaan dan Istilah Kata yang Sering Kita Salahgunakan Kesalahan Penggunaan Ejaan Yang Sering Terjadi Seperti yang sudah disinggung di paragraf pembuka, jika kesalahaan penggunaan ejaan yang sering terjadi masalah penulisan gabungan kata, kata depan, huruf kapital, penggunaan tanda titik, koma, dan masih banyak lagi. Berikut ulasannya masing-masing. Mau menulis buku? Anda wajib punya panduan iniGRATIS! Ebook Panduan Menulis Buku [PREMIUM] 1. Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital Kesalahan penggunaan ejaan yang sering terjadi yang lain masalah penggunaan huruf kapital. Tidak semua melakukan kesalahan karena tidak teliti, tetapi karena ketidaktahuan aturan EBI yang benar. Penasaran penggunaan huruf kapital yang betul? Simak penggunaan huruf kapital berikut ini. Kesalahan umum yang paling sering kita temukan dalam sebuah tulisan adalah kesalahan penggunaan huruf kapital atau huruf besar. Ada beberapa catatan penggunaan huruf kapital yang benar, yaitu sebagai berikut. Huruf kapital digunakan di tiap penulisan awal kalimat. Huruf kapital ditulis untuk huruf pertama pada petikan langsung. Huruf kapital digunakan setiap kali menyebutkan kata ganti Tuhan, kitab suci, dan penulisan nama. Huruf kapital digunakan untuk penulisan nama gelar dan keturunan. Huruf kapital juga berlaku untuk menuliskan unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti oleh nama orang, instansi ataupun nama tempat. Penggunaan nama besar juga berlaku untuk penulisan nama orang Setiap kali menuliskan nama bangsa, suku bangsa dan bahasa maka wajib menggunakan huruf kapital di huruf pertama. Termasuk menuliskan hari, bulan, tahun, peristiwa sejarah, dan hari raya, tiap huruf pertama wajib menggunakan huruf kapital. Huruf kapital juga berlaku untuk penulisan huruf pertama nama geografi Setiap kali menuliskan unsur nama negara, ketatanegaraan, dokumen resmi, dan lembaga pemerintahan maka huruf pertama juga wajib menggunakan huruf kapital. Namun tidak berlaku apabila kata tersebut bukan berperan sebagai nama negara. Penggunaan huruf kapital di awal huruf berlaku untuk semua kata yang digunakan dalam judul depan pada buku, surat kabar, judul karangan, majalah, dan tabloid. Kecuali penggunaan kata “dan, dari, di, yang, ke, & untuk. Penggunaan huruf kapital digunakan untuk penulisan huruf pertama pada unsur pangkat, nama gelar, dan sapaan. Dapat juga digunakan sebagai penunjuk hubungan kekerabatan yang digunakan untuk menyapa. Seperti sapaan bapak, ibu, adik, saudara, paman, dan kakak. Setiap menggunakan kata ganti juga wajib ditulis menggunakan huruf kapital di huruf pertama. Itulah beberapa penggunaan huruf besar pada awal huruf. Dari uraian di atas, apakah Anda masih sering melakukan kesalahan? Tenang karena banyak orang yang masih melakukan hal yang sama kok. Untuk menjadi sempurna memang butuh proses dan waktu. Baca Juga Kesalahan Penggunaan Awalan di Cara Membedakan dan Contohnya! 2. Kesalahan dalam Penulisan Huruf Miring Selain penggunaan huruf kapital, kesalahan yang sering ditemukan adalah penggunaan huruf miring. Lantas, penggunaan huruf miring yang benar digunakan ketika apa? Yuks simak ulasannya sebagai berikut. Penggunaan huruf miring digunakan untuk menuliskan nama buku, surat kabar, dan majalah yang dikutip dari tulisan. Penggunaan huruf miring digunakan untuk menuliskan kelompok kata, mengkhususkan huruf, dan bagian kata yang ingin dipertegas. Huruf miring digunakan untuk menuliskan ungkapan asing dan nama ilmiah. 3. Penulisan Kata Dasar Kesalahan yang umum ditemukan terkait dengan ejaan adalah kesalahan dalam menuliskan kata dasar. Jadi penulisan kata dasar yang benar ditulis satu kesatuan. 4. Kata Dasar yang Mendapat Perlakuan Kata Turunan Selain kesalahan dalam penulisan kata dasar, banyak juga akan ditemukan kesalahan menulis kata dasar yang bertemu dengan kata turunan. Berikut beberapa catatan penulisan kata turunan. Apabila kata turunan mendapatkan imbuhan baik di awalan, sisipan dana khiran maka kata turunan ditulis serangkai dengan kata dasarnya. Contoh, bergetar dan mempermainkan. Apabila kata dasar berbentuk gabungan kata, maka penulisan awalan dan akhiran secara teknis penulisannya ditulis serangkai, dengan catatan ada kata yang mengikuti atau mendahuluinya. Apabila ditemukan bentuk dasarnya bergabung dengan awalan ataupun akhiran. Maka ditulis serangkai sebagai contoh menggarisbawahi dan menyebarluaskan. Apabila terdapat satu unsur gabungan kata dan hanya berperan sebagai kombinasi, maka gabungan kata tersebut ditulis serangkai. Baca Juga 12 Penggunaan Huruf Kapital Yang Benar dalam Buku / Karya Ilmiah 5. Kata Ulang Kesalahan penggunaan ejaan yang banyak ditemukan penggunaan kata ulang. Penulisan kata ulang secara lengkap dapat menggunakan tanda hubung. 6. Gabungan Kata Pastinya Kamu juga tidak asing lagi dengan gabungan kata bukan? Yap, benar sekali gabungan kata juga sering ditulis salah. Penulisan gabungan kata yang termasuk istilah khusus, unsur-unsurnya ditulis secara terpisah. Gabungan kata sebagai kata majemuk yang memiliki kemungkinan besar mengalami kesalahanpahaman dalam penulisan akibat tidak adannya kata hubung. Jadi gabungan kata sebagai penegas sekaligus sebagai penghubung antara unsur kalimat satu yang lain agar tidak menimbulkan kesalahpahaman. 7. Penggunaan Kata Ganti -ku, kau-, -mu, dan –nya Kesalahan penggunaan ejaan umum ditemukan adalah penggunaan kata ganti –ku, kau-, -mu, dan –nya. Penulisan yang benar kata ganti tersebut ditulis secara serangkai dengan kata yang mendahuluinya. 8. Penulisan Kata Depan di, ke, dan dari Kesalahan umum lainnya adalah tentang penulisan kata depan di, ke, dan dari. Banyak yang tidak bisa membedakan kapan “di” di pisah, dan kapan “di” digabung. Kata depan tersebut ditulis secara terpisah apabila kata depan tersebut ada yang mengikutinya. Baca Juga Penggunaan Kata Di Yang Benar 9. Kata Si dan Sang Penulisan karya fiksi juga ada kesalahan yang sering ditemukan, yaitu penggunaan kata Si dan Sang. Jadi penulisan kata Si dan Sang yang benar harus dipisah dengan kata yang mengikutinya. 10. Penggunaan Partikel Penggunaan partikel ada beberapa bentuk. Ada bentuk -lah, -kah, dan -tah. Teknis penulisan yang benar ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Penulisan untuk partikel -lah, -kah, dan -tah yang benar ditulis menyatu dengan kata yang mendahuluinya. Sementara berbeda dengan partikel pun yang ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya. Adapun penulisan partikel per yang memuat makna “tiap”, “mulai”, dan “demi” juga ditulis secara terpisah dengan bagian kalimat yang mendahului ataupun yang mengikutinya. 11. Penulisan Singkatan dan Akronim Kesalahan penggunaan ejaan yang paling sering ditemukan adalah kesalahan dalam penulisan singkatan dan akronim. Ada beberapa bentuk singkatan dan akronim, yaitu sebagai berikut. Apabila singkatan tersebut adalah sapaan, nama gelar, nama orang, pangkat, dan jabatan. Maka penulisan yang benar diikuti dengan tanda titik. Contoh dapat dilihat pada sub bab di bagian bawah. Akronim dan singkatan juga digunakan untuk nama resmi lembaga ketatanegaraan, organisasi, pemerintah, dan dokumentasi resmi, maka penulisan setiap huruf awal kata ditulis menggunakan kapital dan tidak disertai tanda titik. Contoh PGRI menjadi Persatuan Guru Republik Indonesia. Penulisan singkatan umum apabila terdiri dari tiga huruf atau lebih, maka penulisan yang benar diikuti tanda titik. Penulisan lambang kimia, ukuran, timbangan, singkatan satuan ukuran, dan mata uang, penulisannya tidak perlu diikuti dengan tanda titik. Itulah beberapa kesalahan penggunaan ejaan yang sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Semoga ulasan di atas bermanfaat. Baca Juga Macam-Macam Kesalahan Penulisan Kata Baku Contoh Kesalahan Penggunaan Ejaan dan Pembenarannya Setelah mengetahui kesalahan penggunaan ejaan yang umum ditemukan dan penggunaan ejaan yang baik dan benar, berikut akan diberikan contoh kesalahan penggunaan ejaan dan pembenarannya. Langsung saja simak ulasannya sebagai berikut. 1. Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital Contoh penggunaan huruf kapital yang benar a. Huruf Kapital untuk Unsur Pertama Kata pada Awal Kalimat 1 Kalimat yang salah dia kenyang apa tujuannya? kita harus serius pekerjaan tidak kunjung selesai 2 Kalimat yang benar Dia kenyang Apa tujuannya? Kita harus serius Pekerjaan tidak kunjung selesai b. Huruf Kapital untuk Huruf Pertama Petikan Langsung. 1 Huruf kapital dalam petikan langsung yang salah Adik bertanya, “kapan kita berangkat?” Ibu menasihatkan, “berhati-hatilah,” “besok pagi,” kata kakak, “dia akan berangkat”. 2 Huruf kapital dalam petikan langsung yang benar Adik bertanya, “Kapan kita berangkat?” Ibu menasihatkan, “Berhati-hatilah,” “Besok pagi,” kata kakak, “dia akan berangkat”. c. Huruf kapital pada huruf pertama untuk nama Tuhan kata ganti Tuhan dan Kitab Suci. 1 Contoh Huruf Kapital untuk Nama Tuhan dan Kitab Suci yang Salah allah yang maha kuasa kristen weda alkitab allah akan memberikan rahmat dan kasih-nya pada seluruh umat manusia. 2 Contoh Huruf Kapital untuk Nama Tuhan dan Kitab Suci yang Benar Allah Yang Maha Kuasa Kristen Weda Alkitab Allah akan memberikan rahmat dan kasih-Nya pada seluruh umat manusia. d. Huruf Kapital untuk Penulisan Gelar kehormatan, keagamaan, dan keturunan yang diikuti oleh nama orang. 1 Contoh penulisan huruf kapital untuk penulisan gelar kehormatan, keagamaan, dan keturunan yang salah Nama Gelar Kehormatansebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama abasimam syafi’inabi ibrahimsultan hasanuddin beliau baru saja naik tahta menjadi sultan tahun ini tetangga pergi naik haji. 2 Contoh penulisan huruf kapital untuk penulisan gelar kehormatan, keagamaan, dan keturunan yang benar Nama Gelar Kehormatansebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama AbasImam Syafi’iNabi IbrahimSultan Hasanuddin Beliau baru saja naik tahta menjadi ini tetangga pergi naik haji. e. Huruf pertama kapital untuk nama geografi 1 Contoh huruf pertama kapital untuk nama geografi yang salah asia tenggara danau toba selat lombok terusan suez jalan diponegoro lembah baliem 2 Contoh huruf pertama kapital untuk nama geografi yang benar Asia Tenggara Danau Toba Selat Lombok Terusan Suez Jalan Diponegoro Lembah Baliem f. Huruf kapital sebagai huruf pertama pada lembaga, ketatanegaraan, nama negara, dokumen resmi, dan lembaga pemerintahan 1 Penulisan yang salah republik indonesia badan kesejahteraan ibu dan anak keputusan republik indonesia, nomor 57, tahun 1972 2 Penulisan yang benar Republik Indonesia Badan Kesejahteraan Ibu dan Anak Keputusan Republik Indonesia, Nomor 57, Tahun 1972 2. Kata Turunan Imbuhan awalan, sispan, akhiran Contoh kesalahan penggunaan ejaan kata turunan imbuhan awalan, sisipan, akhiran Penulisan yang salah Ber gejolak Mempermain kan Di kelola Penulisan yang benar bergejolak menjenguk mempermainkan dikelola 3. Contoh Gabungan kata kata majemuk yang termasuk istilah khusus, unsur ditulis terpisah Penulisan yang salah dutabesar kambinghitam rumahsakit umum simpang 4 orangtua model linier Penulisan yang benar duta besar kambing hitam rumah sakit umum simpang empat orang tua model linier 4. Contoh kata ganti-ku, kau-, -mu, dan -nya Contoh penulisan yang salah Apa yangku miliki hanya titipan dariNya Agama mu, agama ku cukup berteman tidak mencampuri agama masing-masing. Contoh penulisan yang benar Apa yang kumiliki hanya titipan dariNya Agamamu, agamaku cukup berteman tidak mencampuri agama masing-masing. Itulah contoh kesalahan penggunaan ejaan yang sering kita temukan. Semoga sedikit contoh di atas memberikan pencerahan terkait penulisan yang baik dan benar. Semoga sedikit pembahasan tentang kesalahan penggunaan ejaan mengajarkan kita untuk lebih teliti dan peka lagi dalam menulis. Irukawa Elisa Baca Juga 15 Macam Tanda Baca Penggunaan, Fungsi, Contoh dan Cara Penulisan Apakah Anda sedang atau ingin melakukan cara membuat buku? Dengan menjadi penulis penerbit buku Deepublish, buku Anda kami terbitkan secara gratis. Anda cukup mengganti biaya cetak. Silahkan isi data diri Anda di Daftar Menjadi Penulis Buku Jika Anda Membutuhkan Referensi Tambahan, Kami Menyediakan EBOOK GRATIS yang Spesial Kami Persembahkan untuk Anda. Adapun Macam Ebook yang Bisa Anda Download sebagai Berikut Ebook Cara Praktis Menulis Buku Ebook Rahasia Menulis Buku Ajar Ebook Self Publishing Ebook Pedoman Menulis Buku Tanpa Plagiarisme Ebook Strategi Jitu Menulis Buku Monograf Ebook Cerdas Menulis Buku Referensi Barangkonsumen merupakan barang yang dibeli dan dinikmati oleh konsumen. Demikianlah beberapa contoh kalimat definisi tentang ekonomi dalam bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat dan mampu menambah wawasan bagi para pembaca sekalian. Sekian dan juga terima kasih banyak. ciri, fungsi, jenis, kata, macam, makna, pengertian.
Contoh Penulisan Kata yang Benar Menurut EYD KBBI – Untuk membuat kalimat yang baik, pemilihan kata dan bahasa sangat berperan penting. Bisa dibayangkan jika ketika memilih kata sudah salah, kalimat yang dihasilkan pasti juga tidak bagus. Di Indonesia, aturan mengenai penggunaan kata sudah diatur dalam Ejaan Yang Disempurnakan EYD pada Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI. Berbagai macam cara penulisan kata, hingga kata baku dan tidak baku juga disebutkan pada KBBI sebagai referensi penulisan. Yuk, simak ulasannya! Penulisan Kata Berdasarkan EYD KBBIDaftar IsiPenulisan Kata Berdasarkan EYD KBBI1. Penulisan Kata Dasar2. Penulisan Kata Berimbuhan3. Penulisan Bentuk Ulang4. Penulisan Gabungan Kata5. Penulisan Pemenggalan Kata6. Penulisan Kata Depan7. Penulisan Partikel8. Penulisan Singkatan dan Akronim9. Penulisan Angka dan Bilangan10. Penulisan Kata Ganti11. Penulisan Kata SandangPenutup Daftar Isi Penulisan Kata Berdasarkan EYD KBBI 1. Penulisan Kata Dasar 2. Penulisan Kata Berimbuhan 3. Penulisan Bentuk Ulang 4. Penulisan Gabungan Kata 5. Penulisan Pemenggalan Kata 6. Penulisan Kata Depan 7. Penulisan Partikel 8. Penulisan Singkatan dan Akronim 9. Penulisan Angka dan Bilangan 10. Penulisan Kata Ganti 11. Penulisan Kata Sandang Penutup Getty Images/Anna Ostanina Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diatur berbagai macam penggunaan kata, mulai dari kata baku untuk percakapan formal, hingga kata tidak baku untuk percakapan sehari-hari. Ada pula penjelasan mengenai arti kata dalam bahasa Indonesia, turunan kata, frase, serta informasi lainnya. KBBI dapat diakses secara online maupun melalui aplikasi sehingga lebih praktis. Agar kamu memahami penulisan kata yang benar menurut EYD KBBI, kali ini Mamikos akan memberikan referensi. 1. Penulisan Kata Dasar Berdasarkan PUEBI, kata dasar ditulis sebagai satu rangkaian atau kesatuan. Contoh Ruang kelas penuh sesak. Ayah pergi ke kantor. Kamus itu sangat berat. 2. Penulisan Kata Berimbuhan Kata berimbuhan adalah kata yang mendapatkan awalan, sisipan, akhiran, ataupun awalan dan akhiran. Penulisan imbuhan dilakukan serangkai dengan bentuk dasarnya. Apabila ada imbuhan yang didapatkan dari unsur asing -isme, -man, -wan, atau -wi, penulisannya serangkai dengan bentuk dasar. Contoh Berlari Berkesinambungan Memperbaiki Gemetar Keinginan Sastrawan Seniman Manusiawi Dinamisme Surgawi Bentuk kata berimbuhan terikat ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya. Contoh Adibusana Antarkota Antibiotik Biokimia Demoralisasi Dwiwarna Ekstrakurikuler Infrastruktur Kontraindikasi Mancanegara Multilateral Narapidana Nonkolaborasi Paripurna Pascasarjana Pramusaji Prasejarah Proaktif Semiprofesional Subbagian Swadaya Telewicara Transmigrasi Tunakarya Tritunggal Apabila terdapat bentuk terikat yang diikuti kata dengan huruf awal kapital atau singkatan yang berupa huruf kapital, dirangkaikan dengan tanda hubung -. Contoh Anti-PKI Non-Amerika Non-ASEAN Pan-Afrikanisme Pro-Barat Apabila terdapat bentuk maha yang diikuti kata turunan mengacu pada nama atau sifat Tuhan maka ditulis terpisah dengan huruf awal kapital. Contoh Kita panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih. Apabila bentuk maha diikuti kata dasar mengacu kepada nama atau sifat Tuhan, kecuali kata esa, maka ditulis serangkai. Contoh Bersyukurlah kepada Tuhan Yang Mahakuasa. Tuhan Yang Maha Esa telah memberikan banyak nikmat. 3. Penulisan Bentuk Ulang Aturan penulisan kata ulang ditulis dengan menggunakan tanda hubung - di antara unsur-unsurnya. Contoh kupu-kupu anak-anak lauk-pauk berlari-lari mondar-mandir hati-hati ramah-tamah terus-menerus sayur-mayur porak-poranda mata-mata serba-serbi tunggang-langgang Apabila ada bentuk ulang gabungan kata, penulisannya dilakukan dengan mengulang unsur pertama. Contoh Kisah klasik kisah-kisah klasik Kursi tua kursi-kursi tua Bus malam cepat bus-bus malam cepat Pada kasus bentuk ulang yang memiliki huruf kapital, seperti pada nama lembaga, dokumen, atau judul buku, bentuk ulang sempurna diberi huruf kapital pada huruf pertama tiap unsurnya. Bentuk ulang lain diberi huruf kapital hanya diberi pada huruf pertama unsur pertamanya. Contoh Pembicara mempresentasikan hasil penelitian tentang “Aplikasi Asas-Asas Hukum Pidana”. Seminar bertema “Terus-menerus Ramah-tamah” diadakan di tingkat RT. 4. Penulisan Gabungan Kata Unsur gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk. Kata tersebut termasuk istilah khusus dan ditulis terpisah. Contoh simpang lima cendera mata duta besar model linear kambing hitam persegi panjang orang tua rumah sakit jiwa Apabila terdapat gabungan kata yang bisa menimbulkan salah pengertian, kata tersebut ditulis dengan memberikan tanda hubung - Contoh anak-istri kolonel anak dan istri dari kolonel anak istri-kolonel anak dari istri kolonel ibu-ayah mereka ibu dan ayah mereka ibu ayah-mereka ibu dari ayah mereka buku-sejarah lama buku sejarah yang lama buku sejarah-lama buku tentang sejarah lama Apabila terdapat gabungan kata yang penulisannya terpisah,maka penulisannya tetap terpisah jika mendapat awalan atau akhiran. Contoh bertepuk tangan garis bawahi sebar luaskan Apabila terdapat gabungan kata yang mendapat awalan dan akhiran sekaligus, penulisannya serangkai. Contoh Diberitahukan Menggarisbawahi Menyebarluaskan Pertanggungjawaban Gabungan kata yang sudah padu ditulis serangkai. Contoh Adakalanya Apalagi Bagaimana Barangkali Belasungkawa Dukacita Kacamata Kasatmata Kilometer Matahari Olahraga Saputangan Saripati Sediakala Sukacita Sukarela Wiraswasta 5. Penulisan Pemenggalan Kata Pemenggalan kata sesuai PUEBI yang diterapkan pada kata dasar dilakukan dengan cara berikut. Apabila di tengah kata terdapat huruf vokal berurutan, pemenggalan dilakukan di antara kedua huruf vokal tersebut. Contoh bu-ah ni-at sa-at Kategori huruf diftong memuat unsur ai, au, ei, dan oi penulisannya tidak dipenggal. Contoh Lan-dai Au-ra Sau-da-ri Sa-lah Apabila di tengah kata dasar terdapat huruf konsonan termasuk gabungan huruf konsonan di antara dua huruf vokal, pemenggalan dilakukan sebelum huruf konsonan. Contoh Ba-nyak La-ri De-ngan Ke-nyang Mu-ta-khir Mu-sya-wa-rah Pemenggalan dilakukan di antara kedua huruf konsonan jika di tengah kata dasar ada dua huruf konsonan yang posisinya berurutan. Contoh Ap-ril makh-luk sang-gup swas-ta Pemenggalan dilakukan di antara huruf konsonan pertama dan kedua. Cara ini dilakukan jika di tengah kata dasar terdapat tiga huruf konsonan atau lebih masing- masing melambangkan satu bunyi. Contoh Eks-tra In-fra Ben-trok In-stru-men Tidak dilakukan pemenggalan kata pada gabungan huruf konsonan yang melambangkan satu bunyi. Contoh Ba-nyak Ikh-las Kong-res Makh-luk 6. Penulisan Kata Depan Penulisan kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Contoh Di mana dia tinggal? Uang ibu disimpan di dalam dompet. Mari berangkat ke sekolah. Saya pergi ke sana. Ia tidak beranjak dari tempatnya. 7. Penulisan Partikel Penulisan partikel -lah, -kah, dan -tah dilakukan secara serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Contoh Ambillah kue yang ada di meja! Apakah yang kamu inginkan? Siapakah orang yang kamu maksud? Apatah gunanya mengharapkan belas kasihan? Akankah masa ini bisa dilalui dengan baik? Penulisan partikel pun dilakukan secara terpisah dari kata yang mendahuluinya. Namun, partikel pun yang merupakan unsur kata penghubung ditulis serangkai. Contoh Tidak diminta pun ia akan tetap datang. Jangankan dua kali, sekali pun kakak tidak pernah memujiku. Meskipun belum mendapatkan hal yang diinginkan, ia tidak menyerah. Ibu tetap berjualan walaupun tidak ada pembeli. Penulisan partikel per ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Namun, aturan ini hanya berlaku untuk per’ yang maknanya adalah demi’, tiap’, atau mulai’. Para tamu undangan masuk ke dalam ruangan satu per satu. Harga pensil itu Rp1000,00 per biji. Karyawan itu akan diberhentikan per 1 April. 8. Penulisan Singkatan dan Akronim Singkatan nama orang, gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti dengan tanda titik pada setiap unsur singkatan. Contoh Supratman = Wage Rudolf Supratman = master of business administration = magister science = magister pendidikan = sarjana teknik = sarjana sosial = sarjana pendidikan = sarjana hukum Islam Sdr. = saudara Singkatan yang terdiri dari huruf awal setiap kata nama lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, lembaga pendidikan, badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik. Contoh NKRI = Negara Kesatuan Republik Indonesia UGM = Universitas Gadjah Mada PGRI = Persatuan Guru Republik Indonesia KUHP = Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata bukan nama diri ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik. Contoh PT = Perseroan Terbatas SD = Sekolah Dasar KTP = Kartu Tanda Penduduk SIM = Surat Izin Mengemudi NIS = Nomor Induk Siswa Singkatan yang terdiri dari tiga huruf atau lebih diikuti tanda titik. Contoh hlm. = halaman dsb. = dan sebagainya dst. = dan seterusnya yth. = yang terhormat ttd. = tertanda dkk. = dan kawan-kawan Singkatan yang terdiri dari dua huruf yang lazim dipakai dalam surat-menyurat masing-masing diikuti oleh tanda titik. Contoh = atas nama = dengan alamat = sampai dengan Penulisan lambang kimia, takaran, timbangan, singkatan satuan ukuran, serta mata uang tidak diikuti tanda titik. Contoh Ar = Arsen km = kilometer kVA = kilovolt-ampere m = meter Rp = rupiah Penulisan dengan huruf kapital pada bagian huruf awal setiap kata tanpa tanda titik dilakukan pada akronim nama diri yang terdiri atas huruf awal setiap kata. Contoh BIN = Badan Intelijen Negara LIPI = Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LAN = Lembaga Administrasi Negara Akronim nama diri berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal kapital. Contoh Bulog = Badan Urusan Logistik Kaltim = Kalimantan Timur Akronim bukan nama diri berupa gabungan huruf awal dan suku kata atau gabungan suku kata ditulis dengan huruf kecil. pemilu = pemilihan umum puskesmas = pusat kesehatan masyarakat tilang = bukti pelanggaran 9. Penulisan Angka dan Bilangan Angka Arab atau angka Romawi biasanya dipakai sebagai lambang bilangan atau nomor. Angka Arab 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 Angka Romawi I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, L 50, C 100, D 500, M V̄ M̄ Penulisan menggunakan huruf untuk bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata. Namun, ada pengecualian jika bilangan dipakai secara berurutan seperti perincian. Contoh Keluarga besarku menyaksikan film dokumenter sampai lima kali. Terdapat lebih dari lima juta eksemplar buku. Di antara 100 tamu yang datang, 30 tamu bisa duduk di kursi, sedangkan 70 tamu lainnya berdiri. Kakak membeli 15 apel, 20 jeruk, 5 alpukat, dan 2 semangka. Bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf. Namun, jika bilangan pada awal kalimat tidak bisa dinyatakan dengan satu atau dua kata, susunan kalimat diubah. Contoh Tiga belas kepala keluarga mendapatkan bantuan dari pemerintah. benar 13 kepala keluarga mendapatkan bantuan dari pemerintah. salah Lima peserta lomba mengikuti persiapan. benar 5 peserta lomba mengikuti persiapan. salah Panitia mengundang 300 orang peserta. benar 300 orang peserta diundang panitia. salah Penulisan menggunakan huruf dapat diterapkan pada angka yang menunjukkan bilangan besar. Tujuannya agar lebih mudah dibaca. Contoh Masyarakat tidak mampu mendapatkan bantuan 100 ribu rupiah. Perusahaan itu baru saja mengalami kerugian 2 triliun. Keuntungan yang didapatkan penjual mencapai 1 milyar rupiah. 10. Penulisan Kata Ganti Aturan penulisan kata ganti ku- dan kau- ditulis bersambung serangkai dengan kata yang mengikutinya. Namun, kata ganti -ku, -mu, dan -nya ditulis bersambung serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Contoh Mobil itu sudah kujual. Buku yang sudah dibeli ini boleh kaubaca. Kubawa pulang buku yang sudah dibeli. 11. Penulisan Kata Sandang Kata sandang seperti si’ dan sang’ ditulis terpisah dari kata yang mengikuti di belakangnya. Namun, jika ada unsur nama Tuhan ditulis dengan huruf kapital. Contoh Baju itu dikembalikan pada si penjual. Sang harimau tidak mau melepaskan mangsanya. Sang mentari enggan menunjukkan sinarnya. Ia berpasrah diri pada Sang Pencipta. Jangan menyerah selama masih ada Sang Maha Pengasih. Penutup Demikian informasi 11 contoh penulisan kata yang benar menurut EYD KBBI. Aturan yang cukup banyak tersebut tidak perlu langsung kamu hafalkan. Cara termudah untuk menguasai cara penulisan kata tersebut adalah dengan banyak berlatih, sehingga kamu akan terbiasa. Ketika menulis makalah, tugas, atau karangan, terapkan prinsip penulisan kata yang baik dan benar sesuai EYD KBBI. Selamat mempraktikkan! Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu Kost Dekat UGM Jogja Kost Dekat UNPAD Jatinangor Kost Dekat UNDIP Semarang Kost Dekat UI Depok Kost Dekat UB Malang Kost Dekat Unnes Semarang Kost Dekat UMY Jogja Kost Dekat UNY Jogja Kost Dekat UNS Solo Kost Dekat ITB Bandung Kost Dekat UMS Solo Kost Dekat ITS Surabaya Kost Dekat Unesa Surabaya Kost Dekat UNAIR Surabaya Kost Dekat UIN Jakarta
Berikutbeberapa contoh kalimat deskripsi dan kalimat definisi: Contoh Kalimat Deskripsi Awan mendung berwarna hitam pekat. Buaya memiliki kulit yang kasar dan gigi yang sangat tajam. Manusia memiliki dua buah tangan dan dua buah kaki. Harimau memiliki gigi yang tajam untuk mengoyak-oyak daging.
10 Contoh Kalimat dengan Penulisan yang Salah serta Perbaikannya dalam Bahasa Indonesia – Dalam setiap pelajaran bahasa Indonesia, tentu kita sering diajarkan bagaimana cara menulis kalimat dengan baik. Di dalam materi contoh kalimat dengan penulisan yang salah serta perbaikannya, kamu akan mengetahui bahwa sifat utama kalimat yang salah adalah terlalu bertele-tele atau tidak efektif dan ada kata tidak baku. Jika kamu menuliskan paragraf dengan isi bertele-tele juga pasti akan membuat bingung para pembacanya. Pastikan kamu mengerti bagaimana versi benarnya dari beberapa contoh berikut ini. 10 Contoh Kalimat dengan Penulisan yang SalahDaftar Isi10 Contoh Kalimat dengan Penulisan yang SalahContoh 1Contoh 2Contoh 3Contoh 4Contoh 5Contoh 6Contoh 7Contoh 8Contoh 9Contoh 10 Daftar Isi 10 Contoh Kalimat dengan Penulisan yang Salah Contoh 1 Contoh 2 Contoh 3 Contoh 4 Contoh 5 Contoh 6 Contoh 7 Contoh 8 Contoh 9 Contoh 10 pisitheng Pasti kamu sudah pernah mendengar istilah kata tidak baku. Di dalam bahasa Indonesia terdapat kamus besar berisi kumpulan kata baku. Jika kamu bingung seperti apa kata bakunya, kamu bisa membuka kamus besar bahasa Indonesia tersebut untuk mengetahuinya. Kata tidak baku artinya adalah sebuah kata tidak sesuai dengan seharusnya. Hal ini sering sekali tidak dipahami oleh masyarakat Indonesia. Bahkan, masih banyak yang menganggap contoh kalimat dengan penulisan yang salah itu sudah benar, padahal masih salah. Kesalahan ini biasanya terjadi karena banyak yang tidak mengetahui apa kata bakunya, padahal kata baku sudah merupakan standar dalam bahasa Indonesia. Misalnya, orang-orang lebih sering menganggap bahwa kata apotik sudah benar, padahal kata bakunya adalah apotek. Kemudian, kalimat tidak efektif juga menjadi tanda pada contoh kalimat dengan penulisan yang salah. Tidak efektif artinya masih bertele-tele atau tidak langsung pada intinya. Tidak efektif ini membuat kalimat tidak nyaman dibaca, bahkan bisa membuatnya sulit dimengerti. Materi tentang penulisan dan berbahasa dengan baik ini merupakan materi dasar dalam bahasa Indonesia. Bahkan sudah diajarkan sejak dini untuk membentuk kebiasaan berbahasa dengan baik serta materi ini biasanya diulang-ulang di setiap sekolah, mulai dari dasar sampai atas. Agar lebih paham lagi bagaimana cara penulisan dan berbahasa dengan baik, kamu harus banyak belajar contoh kalimat dengan penulisan yang salah serta bagaimana perbaikannya. Berikut ini beberapa contoh penulisan salah dan bagaimana perbaikannya. Contoh 1 Ibu mengantri di loket untuk membeli tiket kereta api tujuan kota Surabaya. Contoh tersebut menyatakan bahwa ada seorang ibu pergi ke loket untuk membeli tiket kereta api tujuan kota Surabaya. Memang contoh tersebut bisa dimengerti bagaimana maksudnya. Jika membacanya kamu juga tidak akan salah paham dengan maksudnya. Namun, sebenarnya dari contoh kalimat dengan penulisan yang salah tersebut tetap ada kesalahan. Kesalahannya terletak pada kata tidak baku, yaitu mengantri. Padahal kata baku seharusnya adalah mengantre. Sehingga, jika dibenarkan akan menjadi Ibu mengantre di loket untuk membeli tiket kereta api tujuan kota Surabaya. Memang kesalahannya tidak harus terletak pada efektif atau tidaknya. Namun, bisa juga dari kata baku atau tidaknya sehingga harus benar-benar diperhatikan. Contoh 2 Aku membawakan kue agar untuk diberikan kepada pamanku yang sedang sakit. Dari contoh kalimat dengan penulisan yang salah tersebut jika ditanya mana letak kesalahannya, tentu kamu sudah bisa menjawabnya. Pada contoh ini kesalahannya tidak lagi terletak pada baku atau tidak, namun terletak pada efektif atau tidaknya. Jika diperhatikan lagi, memang contohnya tidak enak dibaca karena bertele-tele. Itu sebabnya harus diperbaiki menjadi Aku membawakan kue untuk diberikan kepada pamanku yang sedang sakit’. Tentu pernyataan ini sudah sesuai dengan kaidah bahasa dengan baik dan benar. Penggunaan kata agar dan untuk tidak seharusnya diletakkan dalam satu kalimat. Terutama jika letaknya sangat berdekatan. Contoh 3 Maya pergi ke luar kota dengan naik motor padahal itu sangat beresiko. Di dalam contoh kalimat dengan penulisan yang salah ini masih cukup efektif sehingga masih enak dibaca dan mudah dipahami. Namun, terdapat satu kesalahan kecil pada contoh tersebut yaitu terdapat kata tidak baku. Seharusnya berisiko bukan beresiko. Sehingga, jika diperbaiki menjadi Maya pergi ke luar kota dengan naik motor padahal itu sangat berisiko’. Sangat mudah memahaminya asalkan kamu banyak belajar tentang kata-kata baku serta belajar bagaimana menyusun kalimat secara efektif agar mudah dipahami. Terkadang contoh seperti itu memang tidak mengundang salah paham karena kesalahannya hanya pada baku atau tidak. Namun, jika tidak efektif tentu akan membuat bingung pembaca atau pendengarnya. Contoh 4 Adik hari ini dibawa ke rumah sakit akibat terserang penyakit tipes. Selalu perhatikan baik-baik kalimatnya jika ingin menentukan apakah memang salah. Banyak sekali murid yang mengalami kesalahan kecil dalam mengenali mana kalimat salah dan benar karena tidak teliti, seperti pada contoh kalimat dengan penulisan yang salah tersebut. Kebanyakan orang mengenal dengan istilah penyakit tipes, padahal tipes tidak baku meskipun hampir semua orang di Indonesia mengenalnya dengan nama tersebut. Kata baku tipes adalah tifus. Sehingga, perbaikannya adalah Adik hari ini dibawa ke rumah sakit akibat terserang penyakit tifus’. Untuk mengetahui lebih banyak tentang baku dan tidak, kamu harus sering-sering meneliti menggunakan kamus besar bahasa Indonesia. Contoh 5 Intan bermain ke rumah Ray untuk mendapatkan pembahasan pengupasan soal matematika. Berbeda dari contoh sebelumnya, pada pernyataan ini akan sedikit menimbulkan rasa bingung saat dibaca. Hal ini dikarenakan letak kata pembahasan dan pengupasan terlalu dekat, padahal kedua kata tersebut memiliki makna mirip. Pada contoh kalimat dengan penulisan yang salah tersebut terdapat makna bahwa Intan akan bermain ke rumah Ray untuk mendapatkan pembahasan tentang soal matematika’. Itulah mengapa seharusnya menggunakan salah satu saja antara pembahasan atau pengupasan. Sehingga, jika diperbaiki akan menjadi Intan bermain ke rumah Ray untuk mendapatkan pembahasan soal matematika’ atau Intan bermain ke rumah Ray untuk mendapatkan pengupasan soal matematika’. Namun, lebih enak dibaca jika menggunakan pembahasan. Contoh 6 Romi mengijinkan Humi menginap di rumahnya malam ini karena ada kebakaran di rumah Humi. Melalui contoh kalimat dengan penulisan yang salah tersebut maknanya masih bisa dipahami, yaitu terdapat peristiwa kebakaran di rumah Humi sehingga Romi membolehkannya menginap di rumahnya. Tetapi kesalahannya pada kalimat ini terletak pada kata mengijinkan. Mungkin, kamu juga sudah sering mendengar kata ijin saat sekolah, misalnya ada teman yang tidak masuk. Mereka akan mengirim surat ijin kepada guru, tetapi sebenarnya kata ijin ini salah. Bakunya adalah izin sehingga seharusnya menjadi mengizinkan bukan mengijinkan. Jika diperbaiki maka akan menjadi Romi mengizinkan Humi menginap di rumahnya malam mini karena ada kebakaran di rumah Humi’. Kalimatnya sudah menjadi lebih enak dibaca serta sudah sesuai dengan standar seharusnya. Contoh 7 Guru mengatakan bahwa terdapat terjadi gempa bumi pagi ini. Kalimatnya terkesan bertele-tele sehingga membuat bingung saat dibaca. Sebenarnya inti kalimat tersebut sudah jelas, yaitu guru mengatakan bahwa ada peristiwa gempa bumi pagi ini. Namun, tambahan kata terdapat dan terjadi membuatnya menjadi tidak enak dibaca. Seharusnya, gunakan salah satu saja dari kedua kata tersebut. Perbaikannya adalah Guru mengatakan bahwa terdapat gempa bumi pagi ini’ atau Guru mengatakan bahwa terjadi gempa bumi pagi ini’. Penggunaan kata terjadi lebih cocok dalam hal ini. Jika membicarakan peristiwa maka kamu harus menggunakan kata terjadi agar lebih pas. Jangan lupa untuk belajar bagaimana menggunakan kata yang pas agar semakin enak dibaca. Contoh 8 Bunda memberiku uang saku lebih untuk membeli coklat. Mayoritas orang juga akan mengatakan coklat karena memang itu kebiasaannya. Namun, dalam contoh kalimat dengan penulisan yang salah ini mengandung kata tidak baku. Seharusnya cokelat’ jika disesuaikan dengan kamus besar bahasa Indonesia. Sehingga, perbaikannya adalah Bunda memberiku uang saku lebih untuk membeli cokelat’. Dengan contoh ini, kamu akan sadar bahwa banyak sekali orang-orang salah berkata namun terus menjadi kebiasaan. Padahal, sebenarnya terdapat standar sendiri dalam hal ini. Contoh 9 Aku suka pergi ke sekolah dengan menaiki bis. Dari contoh kalimat dengan penulisan yang salah tersebut harus ada perbaikan pada kata bis karena bis tidak baku. Harus diganti dengan bus jika disesuaikan dengan kamus besar bahasa Indonesia. Namun, sebenarnya makna dalam kalimat tersebut mudah dipahami, yaitu subjek aku menyukai transportasi bus untuk dinaiki pergi ke sekolah. Hanya saja kesalahan kecil tersebut menjadi poin negatif. Harus diperbaiki menjadi Aku suka pergi ke sekolah dengan menaiki bus’. Contoh 10 Hakekatnya seorang ibu dan ayah harus wajib menyayangi anaknya sepenuh hati. Terdapat 2 kesalahan pada kalimat tersebut, yaitu ada kata tidak baku serta kurang efektif. Seharusnya, menggunakan kata hakikat bukan hakekat jika disesuaikan dengan kamus besar bahasa Indonesia. Orang-orang juga masih banyak salah mengerti dalam penulisan ini. Kemudian, agar lebih efektif harus menghilangkan kata harus atau wajib karena keduanya memiliki makna yang sama. Jangan pernah menggunakan kata memiliki makna mirip dalam satu kalimat karena hal tersebut justru akan membuat kalimatnya menjadi kurang efektif. Kamu harus memperbaikinya menjadi Hakikatnya seorang Ibu dan Ayah harus menyayangi anaknya sepenuh hati’ atau Hakikatnya seorang Ibu dan Ayah wajib menyayangi anaknya sepenuh hati’. Banyaklah belajar contoh kalimat dengan penulisan yang salah agar semakin paham lagi. Semoga penjelasan ini bermanfaat. Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idaman mu Kost Dekat UGM Jogja Kost Dekat UNPAD Jatinangor Kost Dekat UNDIP Semarang Kost Dekat UI Depok Kost Dekat UB Malang Kost Dekat Unnes Semarang Kost Dekat UMY Jogja Kost Dekat UNY Jogja Kost Dekat UNS Solo Kost Dekat ITB Bandung Kost Dekat UMS Solo Kost Dekat ITS Surabaya Kost Dekat Unesa Surabaya Kost Dekat UNAIR Surabaya Kost Dekat UIN Jakarta
.
  • ke31en28zr.pages.dev/672
  • ke31en28zr.pages.dev/419
  • ke31en28zr.pages.dev/183
  • ke31en28zr.pages.dev/408
  • ke31en28zr.pages.dev/129
  • ke31en28zr.pages.dev/944
  • ke31en28zr.pages.dev/881
  • ke31en28zr.pages.dev/233
  • buatlah contoh kalimat definisi menggunakan ejaan yang benar